Oleh : RD. Maxi Un Bria
Markus 16:15-18
Hari ini Gereja merayakan Pesta Bertobatnya Santo Paulus Rasul.
Rasul yang memiliki kompetensi komunikasi lintas budaya.
Ia mampu mendamaikan pandangan Kristiani dengan orientasi nilai budaya masyarakat yang dikunjungi dalam perjalanan pastoral.
Merenungkan hidup dan masa lalu Santo Paulus Rasul, mungkin kita bisa bertanya ; Siapakah yang dapat membatalkan rencana Tuhan bagi hidup seseorang?
Bukankah Tuhan memiliki cara tersendiri untuk mendesain dan mengubah hidup setiap orang yang dikehendaki-Nya? Lagi pula bukankah bagi Tuhan tidak ada yang mustahil?
Itulah alasannya mengapa Saulus yang semula dikenal sangat membenci dan menganiaya para saksi Kristus, menjadi berubah seketika setelah ditangkap Tuhan dalam perjalan ke Damsyik.
Saat jatuh dan menjadi buta, ia tersentuh dengan suara yang terdengar, “Saulus-Saulus mengapa engkau menganiaya Aku? Akulah Yesus orang Nazaret yang kau aniaya itu."