Network
Tsamara Amany membuat 'pembelaannya' tersebut pada akun twitter dan instagramnya yang kemudian menjadi viral karena direspon ribuan orang.
Pantauan Media Kupang pada Senin 21 Maret 2022 malam pada akun twitternya @TsamaraDKI yang diposting pada Senin 21 Maret 2022 pagi tampak sudah 2.347 kali dikomentari, sebanyak 2.530 kali diretweet dan sudah dilike sebanyak 10 ribu kali.
Baca Juga: Kecelakaan Pesawat di China Hari ini, Jatuh dan Sebabkan Kebakaran Hutan
Postingan yang sama juga pada akun instagramnya @tsamaradki juga sudah dikomentari sebanyak 495 kali dan dilike sebanyak 8.554 kali.
Adapun isi cuitan pembelaannya terhadap Mbak Rara antara lain, "Nggak ada yang memalukan dari ini. Pawang memang bagian dari budaya kita. Yang malu sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih melihat apa-apa yang ala Barat sebagai puncak ideal. Kita BUKAN Barat. Kita memiliki tradisi & cara kita sendiri. Itu harus dihargai," tulisnya.
Cuitannya ini dengan melampirkan foto ketika Mbak Rara sedang melaksanakan ritual pawan hujannya di Sirkuit Mandalika dan disorot kamera.
Selain membuat cuitan dan postingan, pada IG Storynya Tsamara Amany juga berisi sejumlah pembelaan yang sama terhadap Mbak Rara.
Berikut tulisan pada IG Storynya, Aku bangga pada ibu ini. Justru heran dengan yang malu. Pawang hujan memang bagian dari budaya kita. Bukankah kalau hajatan kita selalu pakai pawang?
Lalu kenapa tiba-tiba malu ketika menggunakan pawang di acara seperti MOTO GP?
Hanya karena Barat tidak menggunakan pawang, bukan berarti kita harus ikut-ikutan begitu.
Sebab, kita punya cara dan tradisi sendiri. Hanya karena kita merasa manusia modern, bukan berarti kita meludahi atau menganggap remeh tradisi atau melabelinya dengan 'klenik' dan sebagainya.
Yang malu dengan pawang di acara internasional sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih menganggap apa-apa yang Barat itu sebagai puncak ideal.
Tradisi kita berharga dan kita tidak perlu validasi apapun atau dari siapapun.
Biodata Mbak Rara
Dikutip dari sinar jateng, Rara Isti Wulandari belakangan ramai menjadi perbincangan.
