Kisah Sopir Angkot Di Alor, Dari Pengemudi Teladan Menjadi Pengusaha Pariwisata

- 28 April 2022, 09:21 WIB
 Christian Dami
Christian Dami /

 

Kisah Sopir Angkot Di Alor, Dari Pengemudi Teladan Menjadi Pengusaha Pariwisata

MEDIA KUPANG- Bagi tamatan setingkat SLTA diera tahun 1980-an untuk mendapatkan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS sekarang sebutan ASN) atau perusahaan swasta sangat mudah, apalagi bagi orang yang performancenya mantap, mudah bergaul, dan memiliki keahlian.

Namun tidak bagi kebanyakan orang, meski telah memiliki kriteria yang disebutkan diatas untuk dapat meraih impiannya untuk bekerja diladang negara yang ketika itu dianggap memiliki status sosial yang tinggi, selain jaminan hari tua yang pasti.

Pilihan hidup yang berbeda dengan impian banyak orang ini, salah satunya adalah Christian Dami (66), warga Tingkat I Kota Kalabahi, Kabupaten Alor. Christian sehari-hari lebih akrab dikenal dengan panggilan Ako Mea. Dari sapaan akrabnya ini, maka jelas ia memiliki darah Tionghoa.

Jalan hidup Christian memang terbilang sedikit beda dengan teman-teman seangkatannya yang tamatan SLTA ketika itu, meski Ia memiliki penampilan yang keren, mudah bergaul, dan menpunyai keahlian, ditambah punya garis keturunan tionghoa, ia tidak tertarik dengan berbagai pekerjaan yang dinilai nyaman termasuk menjadi pengusaha toko atau pengusaha dibidang lainnya. Malah Christian jebolan STM Negeri Kupang ini memilih pulang ke kampung halamannya Nusa Kenari (julukan bagi Kabupaten Alor) untuk menjadi driver, sopir bemo yang saat ini dikenal dengan sebutan angkutan kota (angkot).

Ternyata pilihan hidup Christian sebagai seorang driver ini, bukan sekedar hobi atau hanya sebagai gagah-gagahan di jaman itu, namun ini merupakan lukisan indah dari takdir hidupnya yang membuat dirinya maju dan berkembang hingga titik ini.

Christian dalam sebuah obrolan ringan dengan MEDIA KUPANG di Kota Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor, pada medio April 2022 mengkisahkan tentang ceritera hidupnya pasca menamatkan bangku pendidikan STM Negeri Kupang dan berketetapan hati untuk menjadi seorang sopir. Pilihan pekerjaannya tersebut bahkan menurutnya sebagai cita-cita hidupnya.

"Dulu saya memiliki sebuah bemo. Bemo ini yang saya rawat kemudian saya setir sendiri untuk mencari penumpang setiap hari. Jadi sopir bemo harus bangun pagi lebih awal dan baru kembali ke rumah atau masuk gudang pada malam harinya. Pekerjaan ini saya tekuni selasa belasan atau kurang-lebih 20 tahun," ungkap Christian pemilik angkot yang diberi nama Cantik.

Tentu dengan kerja kerasnya tersebut berdampak pada pendapatan ekonomi kehidupannya dan keluarganya. Ia dapat membantu orang tuanya dan adik-adiknya, dan kemudian ia berkeluarga, kehidupan rumah tangganya juga ditopang dari hidup sebagai seorang sopir.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x