Waduh! Terjadi 167 Kali Letusan dan 381 Kali Gempa Hembusan di Puncak Gunung Ili Lewotolok Lembata

- 17 Mei 2022, 20:20 WIB
Ilustrasi - Seorang pengendara bermotor berlatar Gunung Ili Lewotolok yang masih mengeluarkan material vulkanik di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu 2 Desember 2020. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Ilustrasi - Seorang pengendara bermotor berlatar Gunung Ili Lewotolok yang masih mengeluarkan material vulkanik di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu 2 Desember 2020. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha. /

Baca Juga: Berdiri Sejak Tahun 1988, KSP Puskopcuina Bantu Berdayakan Masyarakat

Ia menjelaskan,  potensi ancaman bahaya saat ini yaitu berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah di dalam radius tiga km dari puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

Potensi ancaman bahaya lainnya berupa gas-gas vulkanik beracun di daerah puncak atau kawah, longsoran material lapuk dari area puncak jika kestabilannya terganggu yang dapat memicu terjadinya awan panas ke sektor Tenggara-Timur.

"Hujan abu jika terjadi erupsi besar yang penyebarannya bergantung pada arah dan kecepatan angin, dan aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok pada saat musim hujan," tambah dia.

Baca Juga: Mengapa Kejari Alor 'Diam' Dalam Pengusutan Pengadaan Mobil Bumdes Di Dishub Alor

Baca Juga: Sebulan Berlalu, Tahanan Kasus Pembunuhan yang Kabur dari Lapas Atambua Belum Juga Ditemukan

Dari sejumlah laporan itu Stanis menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok masih tinggi dimana erupsi masih berpotensi terjadi.

Tingkat aktivitas nya masih berada pada Level III atau Siaga sejak 29 November 2020 lalu. Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti rekomendasi dari PVMBG dan arahan dari pemda.***

Halaman:

Editor: Royan B

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x