Kafilah MTQ Asal Kabupaten Alor Dilepas Dari Gereja Katolik PGYB Kalabahi

- 21 Juni 2022, 08:53 WIB
Foto bersama dalam kegiatan pelepasan Kafilah MTQ Kabupaten Alor
Foto bersama dalam kegiatan pelepasan Kafilah MTQ Kabupaten Alor /

 

Pelepasan Kafilah MTQ Asal Kabupaten Alor Dari Gereja Katolik PYGB Kalabahi

MEDIA KUPANG- Inilah Alor, jangan tanya tentang keberagaman agama di daerah ini. Pergaulan antar umat beragama bukan hanya sebatas toleransi, namun sudah lebih dari itu, yakni hubungan cinta kasih. Jika ada hajatan sebuah agama, maka agama lain pun harus mengambil bagian, termasuk "membuka pintu rumah" untuk diselenggarakan kegiatan yang ada.

Hal ini seperti yang dialami, pada Senin 20 Juni 2022 dalam acara pelepasan Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-XXIX asal Kabupaten Alor untuk berlomba di MTQ di Tingkat Provinsi NTT. Acara pelepasan peserta MTQ ini dilangsungkan di Halaman Gereja Katolik Paroki Yesus Gembala Yang Baik (PGYB) Kalabahi.

Peserta MTQ asal Kabupaten Alor ini dilepas oleh Bupati Alor, Drs. Amon Djobo didampingi Wakil Bupati Alor, Imran Duru yang juga Ketua LPTQ Kabupaten Alor, Wakil Ketua DPRD Alor, Sulaiman Singhs, SH, unsur Forkopimda, Pastor Paroki PGYB Kalabahi, Romo Simon Tamelab, Pr dan tokoh agama lainnya, Ketua DPP PGYB Kalabahi, Terince Mabilehi, para pejabat Pemerintah Kabupaten Alor, dan undangan lainnya

Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, M.AP dalam mengatakan, kegiatan-kegiatan seperti ini harus dilihat dari nilai positifnya. Artinya, kegiatan yang digelar di gereja atau pun di mesjid, bukan mengkristenkan islam atau mengislamkan kristen.

Tetapi yamg terjadi, tandas Djobo, ini merupakan bingkai kebersamaan keragaman di Bumi Persaudaraan, Tanah Terjanji, Surga di Timur Matahari, dan peristiwa yang ada merupakan wujudkan nyata dalam bentuk-bentuk kebersamaan seperti ini begini.

Djobo mengungkapkan, tradisi Gereja Katolik jujur saya harus katakan tidak gampang, tidak sembarang orang masuk keluar di ini halaman, apalagi dalam Gereja. Tetapi ketika diri Saya (Bupati) dengan Bapak Wakil Bupati, Imran Duru Pimpin Alor selama 8 tahun ini, Gereja Katolik terbuka untuk semua Umat.

"Ketika 3 bulan lalu kami terima Romo Simon ada di sini, Misa Kudus untuk terima Romo Simon ada basodara kakak, adik muslim yang pakai kerundung masuk ikut ibadah atau gereja pentabisan. Itu luar biasa. Itu ada dua pejabat, yakni Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bagian Kesra. Untuk itu kita orang Alor ini seperti apa yang disampaikan oleh Bapak Wakil Bupati yang juga sebagai Ketua LPTQ Kabupaten maupun Bapak Wakil Ketua DPR tadi bilang, keyakinan agama itu masing-masing punya urusan. Tidak usah kita ganggu itu. Dia mau masuk surga, atau masuk neraka itu urusannya dia. Tapi yang kita punya persaudaraan, kita punya toleransi, hubungan kesesamaan kakak, adik, basodara ini tidak boleh dia putus atau dia luntur selam kita masih di dunia ini sebelum kiamat menjemput kita," tandas Bupati dua periode ini.

Berkaitan dengan pelepasan peserta MTQ, Djobo dalam pesannya, pertama komitmen untuk mewujudnyatakan kebesaran Allah Subahana Wata Allah di tingkat Provinsi MTQ kali ini. MTQ Kabupaten Alor harus berada di rangking paling atas. Kualitas iman ini harus kita wujudnyatakan di 22 kabupaten/Kota di NTT bahwa Alor lebih baik.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah