TKW di Arab Saudi Ini Bagikan Kisahnya saat Dilecehkan Majikan : Kebaikan yang Berujung Pada Pelecehan

- 27 Juni 2022, 16:17 WIB
Wanita dan Pria Arab
Wanita dan Pria Arab /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA KUPANG -"Sabar adalah pilihan terbaik, marah tidak akan menyelesaikan masalah, dan mungkin diam itu adalah yang terbaik." Kalimat ini mungkin cocok jika disematkan kepada salah satu Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.

Betapa tidak, hal ini lantaran perlakukan yang ia dapatkan dari majikannya selama bekerja di Arab Saudi.

Seringkali tindakan tidak senonoh dari majikan ia terima, namun begitu, ia tak bisa mengadu lantaran kasihan kepada istri sang majikan yang tengah mengalami sakit.

Baca Juga: 10 Film India Terpopuler Sepanjang Masa, Salah Satunya Queen, Bercerita Soal Perselingkuhan

Sebagaiman dilansir Media Kupang dari Lombok insider yang menyadur dari akun YouTube Khairul Azam Alfarizi, kisah ini berawal ketika Zulfa bukan nama asli, bekerja di Arab Saudi pada sebuah keluarga yang memberikan kesan baik pada awal-awal mulai bekerja.

Namun celakanya, Zulfa tidak menduga bila majikannya hanya berpura-pura baik kepadanya demi misi memuaskan nafsu birahinya.

Kebaikan-kebaikan itu ternyata berujung pelecehan seksual yang dilakukan majikannya yang selalu menghantui Zulfa selama bekerja pada majikan barunya itu.

Zulfa mengisahkan, bila awalnya majikan yang baru dikenalinya itu memberikan kesan baik untuknya, seperti, ia tidak diizinkan bekerja terlalu pagi agar ia dapat istirahat lebih banyak dan tidak terlalu capek.

“Majikan ini awalnya ya baik-baik aja gitu. Maksudnya segala macam gitu baik, saya bangun jam 6 itu enggak boleh, harus jam 8 mulai kerja katanya gitu,” ujarnya.

Lebih lanjut Zulfa mengisahkan, bila majikannya itu selalu memberikan makanan enak dan sebagainya, serta durasi bekerja yang singkat yang membuatnya memiliki banyak waktu luang.

“Terus gitu dikasih makanan segala macam, baiklah dari awalnya mah gitu. Kerja cuman sampai Dzuhur doang. Dari jam 8 sampai Dzuhur. Udah dari jam 1 sampai malam saya santai-santai aja gitu,” katanya.

Tidak berhenti di situ, Zulfa juga diberikan gaji tinggi yang tidak sebanding dengan pekerjaannya yang tergolong santai. Hal itu kemudian membuatnya merasa heran atas kebaikan bosnya itu.

“Eh pas gitu, pas gajian dia kasih saya 2.300 (riyal). Pokoknya jumlah uang kitanya 8 juta (rupiah). Ada apa? Ini kok saya dikasih 8 juta saya bilang gitu. Gaji saya kan cuman 1.200 (riyal). Kok ini uang kitanya Rp8 juta?, kata dia gak apa-apa,” kata Zulfa menceritakan kejanggalan yang dijumpainya.

Meskipun merasa ada kejanggalan, namun dirinya tidak mau ambil pusing, ia mengaku merasa senang atas kebaikan semu dari bosnya itu.

Tidak disangka, setelah menerima gaji 8 juta rupiah, keesokan harinya, pada pagi buta waktu Subuh, sang majikan memasuki kamar Zulfa untuk melakukan tindakan pelecehan seksual di saat Zulfa tengah tertidur lelap.

Zulfa yang tengah tertidur lelap tidak mengetahui bahwa majikan nakal tersebut memasuki kamarnya, dan betapa terkejutnya setelah ia mengetahui majikan yang tengah dimabuk birahi itu berada di atasnya. Ia lalu memukul bosnya itu tanpa peduli nasibnya.

“Eh pas gitu ya aduh teman-teman ya Allah pas udah gitu udah gajian tu 8 juta, jam 3 subuh dia masuk ke kamar saya. Kan saya lagi ngorok tuh gak tau, tau-taunya ada orang di atas saya terus spontan saya kaget langsung saya pukul pakai sepatu entah apanya itu kena,” ungkap Zulfa.

Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh  Zulfa  atas pelecehan seksual yang diterimanya, yang ironisnya dilakukan oleh majikan laki-laki yang selama ini ia anggap baik, karena pada waktu yang bersamaan, majikan perempuannya tengah dalam kondisi sakit.

Di mana, jika ia melaporkan kejadian itu kepada majikan perempuannya, ia khawatir akan berisiko tinggi, yang bisa saja menyebabkan kematian, karena majikan perempuannya tengah mengidap penyakit jantung.

“Majikan perempuan itu sakit. Justru saya enggak bisa ngomong sama dia, enggak bisa ngadu sama dia karena dia itu punya penyakit jantung segala macam. Kalau saya ngomong otomatis nanti dia syok, saya takut dia meninggal jadi saya pendem sendiri gitu,” ungkapnya.

Pelecehan seksual yang dilakukan oleh majikan laki-lakinya itu telah sering terjadi padanya, terutama ketika majikan perempuannya tidak ada di rumah.

“Udah sering itu ngelakuin pelecehan. Dibuka aja biar teman-teman tau ya semuanya gitu. Jadi kebaikan itu jangan terlalu dipercaya dulu ada itunya. Kalau mamanya lagi enggak ada tu malam, dianya langsung nyamperin saya gitu megang itu megang ini,” kata Zulfa.

Zulfa menuturkan bahwa dirinya selalu dibuntuti kemana pun pergi hingga ia merasa capek dengan perilaku buruk majikannya itu. Ia kembali mengatakan bahwa tidak bisa berbuat apa-apa karena pada saat bersamaan bos perempuannya sedang dalam kondisi sakit jantung.

“Saya setiap ke mana diikutin. Saya ke mana diikutin pokoknya saya udah capek. Kalau ngadu-ngadu ke mana? Namanya juga mamanya lagi sakit. Kalau engggak sakit mah iya, jantung sakitnya. Entar gimana kalau saya ngadu otomatis langsung syok kan,” terangnya.

Atas kejadian itu, Zulfa mengingatkan agar para TKW Indonesia tidak mudah terbuai dengan kebaikan seorang majikan yang baru dikenal, seperti pengalaman dirinya hingga harus menaruh benda-benda berbunyi keras di pintu demi mengetahui sang majikan masuk kamarnya.

“Jadi teman-teman jangan sampai tergoda sama sepertinya punya majikan baik. Hati-hati. Saya juga sampai pintu kamar sampai saya taruhin panci biar dia masuk itu dang dreng drong dang dreng drong gitu jadi sudah syok sendiri  akhirnya,” harapnya

Zulfa akhirnya berhasil kembali ke Indonesia dengan selamat, dibantu seorang WNI yang sedang berada di Arab Saudi setelah ditelantarkan bosnya di bandara, saat hendak pulang ke Indonesia.***

 

 

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: YouTube Lombokinsider


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah