Viral Goyang Bento, Netizen minta Pemerintah Tutup Goyang Bento

- 10 Juli 2022, 19:08 WIB
Tangkapan layar laki-laki dan perempuan Goyang Bento
Tangkapan layar laki-laki dan perempuan Goyang Bento /Miju/Facebook : Nona Tafui

MEDIA KUPANG - Belakangan ini, hampir semua acara pesta di NTT pastia ada yang namanya goyang Bento.

Melansir okenusra.com, Minggu 10 Juli 2022,  Goyang Bento mirip goyang erotis menjadi viral dan menjadi buah bibir masyarakat NTT.

Aksi menari ini dipertontonkan berbagai kalangan dari umur separuh baya, kelompok muda bahkan anak-anak aktif memainkan Goyang Bento.

Mau dibilang kreasi menari Goyang Bento berbeda dari lasimnya karena tersirat pornoaksi.

Biasanya para penari Goyang Bento mula-mula menggoyang-goyangkan pinggulnya, mirip pedangdut terkenal.

Baca Juga: Faktor - faktor Penyebab Suhu Dingin di NTT dan Puncaknya Diprediksi Terjadi di Bulan Ini

Kemudian, merangkak sembari menggerakan panggulnya dengan gaya "pompa" bahkan merangkak hingga tanah.

Ironisnya aksi rada aneh tersebut, menjadi tontonan menarik ada yang tertawa terbahak-bahak, entah merasa lucu, atau karena merasa puas melihat ekpresi para penari Goyang Bento.

Dalam perspektif zaman now yang kental dengan spirit ingin viral melalui media sosial, aksi itu sepertinya normal saja.

Tentu saja supaya tenar dan viral di media sosial bahkan ingin dikenal publik secara luas.

Toh, sekarangnya, memang era bikin konten berbeda atau tidak mau dikatakan menyimpang supaya lekas viral melalui media sosial.

Baca Juga: Goyang Bento Kini Viral di Pesta dan Digandrungi Bocil Hingga Emak-emak, Picu Reaksi Beragam

Tak peduli apakah konten yang diciptakan memiliki pesan yang baik, berguna, apalagi penting. Pokoknya, ada konten yang berbeda, lain dari yang lain.

Dikejar itu viewers, folowers, atau pun subscribers toh akan segera beri emoji jempol, suka, love atau komentar tanpa terlalu peduli dengan apa isi pesan kontennya.

Salah satu postingan Video di Facebook Indriani Paputungan yang diperoleh Media Kupang pada Minggu, 10 Juli 2022, memperlihatkan sejumlah anak-anak berumur antara 4 sampai 6 tahun sedang melakukan aksi Goyang Bento.

Sementara itu di Grup Facebook Pilkada Malaka 2024, pemilik akun Facebook Desilmus Kivlan Kelvin meminta kepada pemerintah untuk menutup atau melarang saja goyang Bento karena dianggap merusak generasi penerus bangsa.

"Saran buat pemerintah.
"Tutup Goyang Bento"
Karena merusak generasi penerus,
Masa dong pompa tanah di depan umum??," tulis akun Facebook Desilmus Kivlan Kelvin, pada Minggu 10 Juli 2022.

Baca Juga: Taman Wisata Kuliner Kota Kupang Gelap dan Jadi Tempat Mesum, Warga Sebut Pemkot Belum Maksimal

Menanggapi Postingan akun Facebook Desilmus Kivlan Kelvin, beberapa pemiliki akun Facebook lantas memberikan komentar.

"Iya setuju, bergoyang merupakan salah satu seni tari, tapi kalau sampai pompa tanah ini lama2 merusak seni tari lainnya yang kita miliki, seperti bidu, tebe, likurai dan seni lainnya," tulis akun Facebook Piter Un Muti menanggapi.

"Setuju usi.. kalau "goyang bento" yang lagi trend saat ini dikategorikan dalam tindakan yang masuk dalam ranah "pornoaksi" hemat saya perlu ditanggapi secara serius.. salam hormat..," tulis akun Facebook Ervan Chaballero menimpali.

Sementara itu di Grup Facebook Belu Bebas Berbicara pemilik akun Facebook Roby Kaho yang menulis pada tanggal 8 Juli 2022 menyebutkan bahwa Goyang Bento yang saat ini ramai digandrungi berbagai kalangan di NTT tidak cocok dengan budaya atau tradisi.

"MENURUT AKU GAYANG BENTO INI RASA TIDAK COCOK DENGAN BUDAYA ATAU TARADISI ADAT NTT..ITU KITA MELIHAT RASA MENCERET BUDAYA KITA ORANG TIMOR..APALAGI YANG DI GOYANG OLEH ANAK2 PEREMPUAN....KALAU MENURUT ANDA YANG LAIN BAGIMANA???,  tanya Roby Kaho.

"Kita NTT. Masih memiliki perasan malu dengan cara yang aneh2.apa lagi kalau kita lg bersama orang tua atau anak kita atau juga saudari..melihat goyang bento dlm acara pesta..perasaan kita juga....apalagi kalau anak perempuan yg goyang bento rasanya mamalukan sekali...," tulis Roby Kaho menambahkan.

Baca Juga: Harga BBM Jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex Naik, Berikut Daftar Lengkap di 34 Provinsi

Menanggapi Postingan Roby Kaho, sejumlah pemilik akun Facebook memberikan pendapat.

"Sangat tidak setuju dengan goyang Bento,seperti anjing yang kelaparan, sangat tidak sesuai dengan adat istiadat kita orang NTT 

," tulis akun Facebook Gaudensiana Uduk.

"Se7 (setuju) ... goyang tidak sesuai adat ketimuran kita. Kelihatan tidak sopan, malah memalukan," tulis akun Facebook John Pari Parera.

"Sangat S7 (setuju)..Sangat disanyangkan ada orang tua bangga sekali lihat anak2 lakukan goyang bento. Bahkan mereka dgn PD foto dan upload di FB...," tulis akun Facebook Blasisao menambahkan.

Tak diketahui pasti, kapan dan di mana ‘Goyang Bento’ itu berawal. Juga, tak jelas siapa pula yang menggagaskan dan memulainya.

Baca Juga: 10 Tempat yang Menjadi 'Surga' Bagi Wisatawan di Sekitar Kota SoE TTS, Ada Air Tagepe

Yang pasti, belakangan ini Goyang Bento sudah merambah ke hampir seluruh pelosok bumi Flobamora.

Ini bisa dilihat dari berbagai postingan tunda atau siaran langsung di beberapa platform media sosial.

Dari berbagai postingan itu, Goyang Bento sepertinya sudah menjadi suguhan wajib baru di arena pesta orang NTT. Selain suguhan wajib yang sudah lasim seperti meronggeng, Ja’i,  Tebe, Gawi, Dansa dan beberapa jenis tarian lainnya.***

 

 

Editor: Primus Nahak

Sumber: Okenusra.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah