Kondisi dan Cara Menghadapi Kondisi Dalam Kehidupan

- 14 Agustus 2022, 20:25 WIB
Menciptakan kondisi dalam keberagaman
Menciptakan kondisi dalam keberagaman /AS Rabasa

MEDIA KUPANG - Diam, damai, marah, itu adalah kondisi. Kondisi yang kita ciptakan sendiri, karena dorongan dari luar dan karena keinginan kita sendiri. Baik berupa pengalaman, pengetahuan atau kebiasaan pada orang lain dan pada diri kita sendiri.

Ingat, kita bukan kondisi, kita adalah yang sedang berada dalam kondisi tersebut. Kondisi diciptakan oleh kita sendiri sebagai ruang ekspresi bagi batin dan sebagai cara hidup kita.

Perlu di pahami, kondisi dan cara berprilaku atau tabiat itu berbeda.

Pertama, kondisi dibagi menjadi dua:
Kondisi eksernal/di luar diri.
Kondisi internal/di dalam diri.

Baca Juga: Pastor Gagal Menikahkan Pengantin : Ini Penjelasannya

Kadang-kadang kondisi di luar bisa mempengaruhi kondisi di dalam. Manakala kita melibatkan diri dalam kondisi tersebut. Melibatkan diri berarti memasukkan kondisi luar/eksternal ke dalam kondisi internal/batin.


Inilah yang harus kita jaga dengan merelakan, memaafkan dan mengikhlaskan.
Sebab ketika diri kita telah dikuasai oleh kondisi eksternal maka kita tak damai, tak tenang dan sangat mudah marah lebih-lebih pada hal-hal yang menyangkut harga diri dan harta benda atau kepemilikan

Kedua, cara berprilaku.
Ialah peran yang ditampilkan dalam berkehidupan sebagai upaya merespon dengan fisik/gerak dari kondisi-kondisi tersebut.

Tabiat atau cara berprilaku bergantung pada dua kondisi tersebut, internal dan eksternal.
Tapi anda harus memilihnya mau berprilaku berdasarkan kondisi eksternal atau berdasarkan kondisi internal.

Baca Juga: Aliran Agama Baru Masuk NTT dan Pendapat Publik

Contoh: ada orang marah-marah. Jika anda merespon dengan menggunakan kondisi eksternal maka anda pun akan balik memarahinya.Akan tetapi jika anda merespon dengan kondisi internal yang sedang tidak dipengaruhi oleh kondisi eksternal maka anda akan diam saja, senyum atau biasa-biasa saja. Bahkan tidak mempedulikannya.

Langkah-langkah atau cara-cara yang diajarkan oleh agama, oleh praktisi meditasi atau oleh orang-orang yang telah bijaksana ialah untuk mendidik batin kita agar lebih mandiri, siap dengan kondisi apapun. Hadapi dengan cinta-kasih, sabar dan santai.***

Editor: AS Rabasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x