Network
MEDIA KUPANG - Seperti yang kita ketahui bersama bahwa belakangan ini banyak terjadi aksi demonstrasi di mana-mana. Aksi demonstrasi tersebut dengan tujuan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah putuskan Oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 3 September 2022. Akan tetapi, keputusan tersebut membuat banyak kalangan masyarakat yang kesal, termasuk Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI) Pusat sebagai organisasi yang peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Terlihat di akun Youtube milik info kontribusi pada Kamis, 8 September 2022 dengan video berdurasi 1:40 detik itu Ketua PMKRI Pusat Tri Natalia Urada dan massa aksi sedang berada di depan gedung istana negara. Pada kesempatan itu, Ketua PMKRI Pusat mengatakan bahwa PMKRI Pusat menilai keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo terkait kenaikan harga BBM subsidi tidak tepat pada sasaran.
“Keputusan yang ditetapkan oleh presiden pada tanggal 3 September 2022 bahwa kenaikan harga BBM subsidi itu kami menilai tidak tepat pada sasaran," Ungkap Tri Natalia.
Baca Juga: 15 Menit Putri Candrawathi Dan Brigadir J Berada Di Kamar, Ini Pengakuan Bripka RR
Lanjutnya, bahwa karena keputusan presiden tentang kenaikan harga BBM subsidi tidak tepat sasaran itu ada lima poin inti yang perlu disampaikan. Lima poin tersebut yakni,
1. Segera mencabut kembali kebijakan kenaikan Harga BBM.
2. Segera melakukan kajian distribusi BBM subsidi agar tepat sasaran dan transparan.
3. Menindak tegas mafia penimbun BBM dari dulu sampai saat ini.
