Network
Penggunaan katun di Jepang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok pada periode Heian (794-1185 M). Selama periode ini, kebiasaan menggunakan selimut dan alas tidur mulai berkembang di kalangan bangsawan Jepang. Namun, karena iklim yang lebih hangat sehingga lebih sering digantikan oleh kimono dan futon.
3. Perkembangan Futon dan Penggunaan Katun
Pada periode Edo (1603-1868 M), futon yang lebih mirip dengan konsep yang kita kenal saat ini mulai populer.
Futon adalah alas tidur yang terbuat dari kapas dan berasal dari istilah Jepang "futon" yang berarti guling atau selimut tipis. Alas tidur ini dapat digulung dan disimpan memungkinkan fleksibilitas dan efisiensi dalam penggunaan ruang.
4. Teknik Pembuatan Sprei Katun
Pada awalnya, pembuatan sprei katun di Jepang menggunakan teknik tenun tradisional. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, mesin tenun modern juga digunakan untuk memproduksi sprei katun dengan lebih efisien.
5. Keunikan Desain dan Pola Sprei Katun Jepang
Sprei katun Jepang dikenal dengan desain dan pola yang khas, sering terinspirasi dari alam, kebudayaan Jepang, motif tradisional, dan seni rupa. Motif-motif seperti bunga sakura, aliran sungai, burung, dan pemandangan alam sering dijumpai pada sprei katun Jepang, memberikan nuansa alami dan kedamaian di kamar tidur.
6. Ekspor dan Pengakuan Internasional
Dalam beberapa dekade terakhir, sprei katun Jepang mulai mendapatkan pengakuan di pasar internasional. Kualitas tinggi dan desain yang menarik menjadikan sprei katun Jepang diminati di seluruh dunia. Banyak penjual online terkemuka seperti Blibli yang menyediakan akses mudah bagi para penikmat produk-produk khas Jepang.
Keistimewaan Sprei Katun Jepang Asli
Sprei katun Jepang asli memiliki berbagai keistimewaan yang membuatnya sangat diminati. Ada berbagai kelebihan yang dirasakan ketika Anda memakai sprei katun jepang asli untuk selimutan dari rumah.
