Terungkap Fakta Baru Proyek SD Fatukmetan, Sejumlah Item Pekerjaan Lain Juga Bermasalah

21 Oktober 2021, 15:51 WIB
Terungkap Fakta Baru Proyek SD Fatukmetan, Sejumlah Item Pekerjaan Lain Juga Bermasalah /Infosekolah

MEDIA KUPANG - Fakta baru proyek pembangunan (rehab) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Fatukmetan yang bermasalah kini terungkap.

Sebelumnya, proyek bangunan SDN Fatukmetan yang terletak di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu ini bermasalah dan menjadi viral di media sosial (Medsos) Facebook.

Bangunan sekolah ini bermasalah dan viral di Medsos lantaran konstruksi (salah satu kayu) diduga menggunakan bekas kayu terbakar.

Baca Juga: Proyek SD Fatukmetan Bermasalah dan Viral, Netizen Heboh Hingga Sindir Kontraktor dari Luar Belu

Selain bekas kayu terbakar, sejumlah kayu juga terlihat tidak sesuai spek atau bukan kayu kelas dua.

Ternyata, masalah bangunan (rehab) sekolah tersebut bukan saja karena menggunakan bekas kayu terbakar. Sejumlah item pekerjaan lainnya juga bermasalah.

Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SDN Fatukmetan, Cornelia Kalogo ketika dikonfirmasi Media Kupang, Kamis 21 Oktober 2021.

Kepsek Cornelia membeberkan pekerjaan bangunan (rehab) SDN Fatukmetan terdapat sejumlah item pekerjaan yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Selain itu, pekerjaan itu terkesan asal-asalan sehingga sangat tidak berkualitas dan mengancam keselamatan guru-guru dan para siswa.

"Ketika rehab awal saya juga kurang perhatikan, tetapi setelah pemasangan saya lihat memang kurang bagus, seperti pasang bubungan di atas karena seng licin tidak sesuai dengan anggaran yang sebenarnya. Karena seng licin di atas dia harus 50cm, tetapi ini lebarnya tidak mencapai itu sehingga pemasangan bubungan di atas itu kelihatan tidak rapi dan sangat-sangat jelek," beber Kepsek.

Baca Juga: HUT ke-57, Partai Golkar Target Menang Pemilu 2024 dan Rebut Palu Pimpinan Parlemen Belu

Pihaknya jelas Kepsek tidak terlibat langsung dalam proyek pekerjaan bangunan sekolah tersebut. Namun demikian, sebagai Kepsek ia memiliki tanggungjawab moril untuk mengawasi proses pembangunan SDN Fatukmetan itu.

"Waktu itu yang kerja ini kami sebagai Kepala Sekolah tidak terlibat, hanya karena saya merasa memiliki sekolah ini. Saya mau telpon kontraktor tapi tidak ada nomor. Kontraktor juga tidak kenal, tidak tau nama. Saya laporkan ke Dinas melalui Ibu Kabid dengan mengirim foto," katanya.

Setelah melaporkan pekerjaan yang bermaslah ke Dinas, Kepsek Cornelia mengaku ia langsung dihubungi rekanan atau kontraktor meminta dirinya untuk menyampaikan ke tukang sehingga memperbaiki dan segera melaporkan ke Dinas bahwa item pekerjaan yang bermasalah sudah diperbaiki.

"Setelah saya kirim foto saya ditelpon kontraktor minta saya suruh tukang untuk perbaiki. Kalau ibu lihat yang miring, ibu tolong suruh tukang buka dulu, saya jawab itu bukan tugas saya, alangkah baiknya Pak turun lihat dulu supaya lihat mana yang tidak baik diperbaiki, kalau Pak suruh saya mau perbaiki itu kan bukan saya punya tugas," ungkap Kepsek meniru permintaan kontraktor.

"Setelah itu, dia (kontraktor) WA lagi ke saya bahwa Ibu tolong lapor balik ke Dinas dulu bahwa tukang sudah perbaiki bubungan atas. Saya jawab tidak bisa, karena tukang tidak bisa kerja saya tidak bisa melapor bahwa sudah diperbaiki. Tidak lama Ibu Kabid dari Dinas datang lihat dan Ibu Kadis juga sangat menyesal," sambung Kepsek.

Selain itu kata Kepsek, item pekerjaan lainnya seperti plafon juga bermasalah bahkan mengancam nyawa guru-guru dan para siswa jika saja tidak diperbaiki.

"Plafon juga begitu, sengnya jarak-jarak kalau memang terjadi hujan dan jatuh bisa tendes guru dan siswa di dalam karena konstruksinya tidak kuat. Plafon ini salah, sebenarnya plafon dasar pertama yang aslinya ada, tapi mereka pasang plafon yang dari baja ringan ini harus tempel di plafon yang asli, tapi ini jarak ke bawah lagi 5cm sehingga tergantung, karena tergantung mereka hanya pakai besi sepotong gaet, ini salah karena kalau kayu ini runtuh maka semuanya runtuh," ungkap Kepsek.

Terkait kayu yang bekas terbakar jelas Kepsek, pihak kontraktor dan pekerja sendiri yang bakar, tidak mau memperhatikan dan seakan-akan membiarkan begitu dan sengaja tetap terpasang sebagai tiang penyangga di atas plafon.

"Itu waktu mereka bongkar ruang sekolah itu disitu ada lebah yang bersarang, tapi mereka tidak usir ini lebah tapi mereka bakar. Setelah bakar tidak siram api, untung saya lihat cepat ada asap sudah mengepul diatas, baru kasitau mereka siram. Tapi kayu itu tidak bongkar malah mereka pasang tambah lagi," terang Kepsek.

Namun demikan tambah Kepsek, pihak kontraktor akan segera memperbaiki sejumlah item pekerjaan yang bermasalah.

"Saya liat ini mereka sudah tutup semua, ini berarti hujan datang sama saja, bukan rehab merusakan lagi. Tapi katanya mereka akan perbaiki, kemarin dan hari ini sudah perbaiki," pungkasnya.

Terpisah, dari hasil penelusuran Media Kupang di laman resmi LPSE Kabupaten Belu, SD Fatukmetan saat ini tengah dibangun atau rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya 3 ruangan sejak akhir Juli 2021 lalu.

Proyek ini menelan anggaran Nilai Pagu Paket Rp. 374.202.000 yang bersumber dari APBD Belu tahun anggaran 2021 melalui (Satker) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu.

Proyek ratusan juta itu dikerjakan oleh Cv. Agung Hidayat yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan Oebufu-Oebobo, Kupang (Kota), Nusa Tenggara Timur.

Pimpinan atau pemilik Cv. Agung Hidayat belum diketahui keberadaannya sehingga tak bisa dikorfimasi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Jonisius R. Mali tegas menyikapi pembangunan (Rehab) SD Negeri Fatukmetan yang kontruksi bangunannya (salah satu kayu) menggunakan kayu bekas terbakar dan menggunakan sejumlah kayu tak berkualitas.

Kepada Media Kupang, Kadis Joni Mali menegaskan dirinya telah memerintahkan staf dan konsultan pengawas untuk memantau pembangunan SD Fatukmetan yang lagi viral di Medsos (Facebook) itu.

"Saya sudah perintah staf dan konsultan pengawas untuk pantau," tegas Kadis Joni ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, Selasa 19 Oktober 2021.

Menurut Joni Mali, pihaknya juga sudah meminta kontraktor untuk segera memperbaiki konstruksi bangunan SD tersebut.

Ia mengingatkan Kontraktor untuk mengerjakan konstruksi bangunan SD Fatukmetan dengan hasil yang berkualitas.

"Rekanan sudah diminta untuk perbaiki dan yang bersangkutan nyatakan siap untuk perbaiki yang kurang-kurang. Prinsipnya mutu atau kualitas pekerjaan harus tetap dijaga," pungkasnya. *** (Parada)

Editor: Royan B

Tags

Terkini

Terpopuler