Terkait Jalan dan Jembatan Hedibesi yang Rusak, Kades Erwin Sebut Tahun Ini akan segera Diperbaiki

2 April 2022, 18:36 WIB
Kepala Desa Renrua, Erwin Bau /Media Kupang/



MEDIA KUPANG- Kepala Desa Renrua Eduardus Kidamanto Bau, SH buka suara terkait akses jalan di Desa Renrua yang hingga saat ini masih dalam kondisi rusak berat.

Erwin sapaan akrab kades Renrua mengatakan, pemerintah akan segera melakukan perbaikan terhadap kondisi jalan di desa Renrua tahun ini.

Ia mengatakan akses jalan di Desa Faturika akan diperbaikai tahun ini oleh pemerintahan kabupaten melalui anggaran DAK.

“ Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Pada tahun ini semua akan di perbaiki secara baik, sehingga tidak ada keluhan dari warga masyarakat”,ujar Erwin.

Jelas Erwin, melalui DAK tersebut akan di bangun aspak hotmix sepanjang 1,9 km,
dari Dusun Hedibesi sampai Dusun Taluru.
Pengukuran saat ini, kata dia, telah sampai di depan SDK Renrua.

Selanjutnya crossway kali Hedibesi dan juga ada pembangunan tambahan dengan wc sehat 50 unit.

“Renrua tahun ini dapat aspal hotmix 1,9 km dan  crossway kali Hedibesi dan juga wc sehat 50 unit” ungkap Erwin.

Lebih lanjut terkait perhatian pemerintah kabupaten atas akses jalan di desa yang dipimpinnya itu, kepala desa termuda di Belu ini mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pemerintah Kabupaten Belu. Dan untuk warga desa Renrua ia meminta kesabaran, sebab semuanya sudah dalam rancangan dan akan dieksekusi pada tahun 2022 ini.

“ Sebagai Kepala Desa Renrua sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah yang secara serius akan memperhatikan desa kami, saya juga berharap kepada seluruh masyarakat Renrua agar tetap bersabar menunggu sampai pembangunan ini berlangsung”,tutup Erwin.

Sebagai informasi, sebelum diberitakan Media Ini, Hujan yang masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Belu membuat warga di Desa Renrua, Kecamatan Raimanuk,Kabupaten Belu  kesulitan melewati  jembatan Hedibesi.

Hujan yang menyebabkan banjir memaksa warga pengguna akses jalan di wilayah itu harus memikul kendaraan mereka saat hendak melewati kali Hedibesi.

Meski, sebenarnya ada jembatan di kali Hedibesi tersebut, namun jembatan yang dibangun tidak sanggup menahan gempuran banjir bandang yang terjadi.

Jolita Arakat, salah satu warga Desa Renrua kepada Media Kupang, Senin 28 Maret 2022 mengatakan, kondisi jembatan tersebut sangat membahayakan para pengguna jalan. Apalagi disaat musim hujan seperti saat ini.

“ Kondisi jembatan ini sangat memprihatinkan ketika hujan turun, kita akan setengah mati saat melintas menggunakan motor, apalagi kalau mobil ini sangat tidak menjamin untuk kita melintas. Kalaupun kita melintas yang jelas kendaraanya kita ramai-ramai untuk angkat”.ungkap Jolito arakat yang kerab disapa Oto Arakat ini.

Selain ancaman banjir di Jembatan Hedibesi, masyarakat di beberapa lokasi seperti Dusun Hedibesi, Taluru, Lonis, Lalere dan Tarutu kesulitan dengan akses jalan yang masih terbilang jauh dari jalan pada umumnya. Dimana jalan di wilayah itu hanya pengerasan dengan sertu yang menggunakan sertu tanah isi, sehingga membuat jalan tersebut dipenuhi banyak lumpur.

“ Ya, masyarakat di beberapa titik ini yang jelas musim hujan tiba bukan hanya sengsara karena banjir bandang di kali Hedibesi saja tetap ada jalan di beberapa titik yang hanya menggunakan sertu tanah isi yang membuat lumpur dan licin seketika hujan turun” jelas Ito Arakat.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Desa Renrua Hendrikus Mau membenarkan jika kondisi ruas jalan di Desa Renrua yang berbatasan langsung dengan kabupaten Malaka ini tidak memungkinkan untuk bisa dilalui oleh kendaraan jika hujan tiba.

Meski begitu,menurutnya, masih ada warga yang nekad melakukan perjalanan walaupun harus memikul kendaraan sekaligus jika ingin melewati jembatan Hedibesi.

“ Kondisi jembatan yang tidak memungkinkan masyarakat melintas saat hujan dan kita mau melintas menggunakan kendaraan roda dua tentunya kita ramai-ramai angkat. ujar Hendrikus.

Endik Mau menjelaskan lagi bahwa lebih memprihatinkan saat anak-anak hendak ke sekolah. Dengan kondisi jembatan yang tidak bisa dilalui saat musim hujan ini membuat para murid sekolah harus absen mengikuti kegiatan belajar mengajar.

" Padahal mereka adalah generasi penerus bangsa dan negara ini” imbuhnya.

Kondisi itu, Hendrikus meminta agar ada perhatian serius dari pemerintah kabupaten. Ia berharap dalam waktu dekat pemerintah kabupaten bersama pemerintah desa bersama - sama mencari solusi agar kondisi jembatan  Hedibesi bisa dapat diperbaiki sehingga akses warga bisa kembali normal meski musim hujam sekali pun.***

Editor: Marselino Kardoso

Tags

Terkini

Terpopuler