Harga BBM Naik Sopir Angkutan di NTT Mengeluh Tak Ada Penumpang

- 5 September 2022, 16:58 WIB
Para sopir mengeluh dengan kenaikan BBM
Para sopir mengeluh dengan kenaikan BBM /Media Kupang Vegal Manek/

MEDIA KUPANG - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) mulai direspon berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.

Begitupun mereka yang berprofesi sebagai sopir angkutan di wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT ) turut merasakan dampak kenaikan BBM ini.

Seperti terpantau Media Kupang, sejumlah sopir di Pasar Halilulik, Kabupaten Belu,NTT terlihat tak bersemangat mencari penumpang, akibat pikiran dengan harga BBM yang baru saja dinaikan oleh pemerintah.

Mateus Jek salah satu sopir angkut yang diwawancarai Media Kupang di pasar Halilulik mengatakan, kenaikan harga BBM saat ini membuat semua sopir dan tukang ojek serba mengeluh, keluhan ini sebut dia tak hanya sopir yang berada di Halilulik ataupun Atambua tetapi juga mereka yang berada di Malaka,TTU,TTS, bahkan di kota Kupang juga mengeluh akibat kenaikan BBM tersebut.

"Ini kita mati,kalau pemerintah memberi kebijakan seperti ini. Masyarakat sudah susah,mau jalan saja kita muat masih mengeluh,itu pun sebelum harga BBM naik,apa lagi sekarang BBM tambah naik kita cari uang susah. Penumpang berkurang harga minyak tinggi,ini mati ko sonde?satu hal lagi kita yang beli kendaraan kredit bisa-bisa dealer datang ambil kembali barang kredit itu,"tandas Jek Senin 5 September 2022 pagi.

Terkait hal ini, Jek berharap agar pemerintah membuat kebijakan juga untuk dealer agar dapat memahami, masyarakat yang saat ini tengah memilik kendaraan yang kredit, baik itu kendaraan roda dua maupun roda 4. Sebab kebijakan pemerintah tersebut mematikan pekerja kursusnya para pengemudi.

Pada kesempatan yang sama sopir lainnya, Ano juga menambahkan, sejak 2 hari terdengar harga BBM akan mengalami kenaikan banyak penumpang yang menghindar ketika ditawar untuk menumpang.

"Mereka menghindar karena sudah tahu harga angkut mahal karena harga BBM naik.nah kalau sepeti ini kira-kira kita muat apa?ada juga penumpang yang uangnya pas untuk bayar kendaraan,akhirnya batal jalan dan pulang kembali ke rumahnya, ini sebenarnya juga pemerintah sedang menghambat kebutuhan dan kepentingan masyaraka, " bilang dia.

Ano juga ,meminta pemerintah pusat dalam hal ini presiden agar segera berupaya untuk menurunkan harga BBM yang baru saja dinaikan belum seminggu ini ,agar kelancaran para masyarakat tetap stabil beraktivitas dan tidak macet dalam usaha.

"Kami juga minta pemerintah provinsi dan kabupaten agar mengambil tindakan untuk membantah kebijakan yang telah dilakukan pemerintah pusat saat ini. Kalau tidak banyak masyarakat yang jadi korban, satu hal lagi kalau para pemilik kendaraan yang sudah membeli kendaraan yang kredit dan sudah membayar dealer hampir selesai,tiba-tiba terlambat bayar karena uang setoran tidak cukup, lalu dealer datang tarik, ini juga merugikan pihak yang kredit dan membuat tambah susah. Kta takut lagi pas dealer tarik pihak yang kredit ada stres dan emosi,bisa-bisa pihak dealer yang jadi korban," ujarnya.

Sebab menurut dia kejadian seperti itu pernah terjadi, di Kabupaten Kupang baru - baru ini, di mana antara pemberi kredit dan pegawai dealer saling kejar - mengejar menggunakan senjata tajam.

Agar hal tersebut tidak terjadi ia berharap agar pemerintah memberikan kebijakan yang produktif demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.***( Vegal Manek )

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah