Dinas PUPR Belu Kolaborasi dengan Masyarakat Perbaiki Penahan Roboh

- 4 Desember 2022, 12:31 WIB
Dinas PUPR Belu Kolaborasi dengan Masyarakat Perbaiki Penahan Roboh
Dinas PUPR Belu Kolaborasi dengan Masyarakat Perbaiki Penahan Roboh /Hironimus/

MEDIA KUPANG - Bertepatan dengan Hari Bakti PU ke 77, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belu (Dinas PUPR Belu) berkolaborasi dengan masyarakat Kelurahan Tenukiik melakukan perbaikan penahan roboh pada 1-3 Desember 2022.

Perbaikan penahan roboh di RT 07 Kelurahan Tenukiik yang bertepatan dengan Hari Bakti PU ke 77 ini selain sebagai tanggap darurat, juga sekaligus wujud bakti Dinas PUPR Belu pada negeri.

Menurut Kepala Dinas PUPR Belu, Vincent K. Laka, persoalan penahan roboh di area sungai tersebut bila tidak ditangani secara cepat maka dengan curah hujan yang tinggi di musim hujan akan berdampak buruk pada masyarakat di sekitar sungai.

Baca Juga: Pria Lansia di Belu Maafkan Anaknya yang Telah Menganiaya Dirinya, Alasannya Sungguh Menyentuh

"Ini kita tanggap darurat karena untuk mengamankan rumah penduduk di sekitar bantaran kali yang menurut hemat kami bila terjadi hujan besar bisa menggerus beberapa rumah yang berada tepat di atas tembok penahan," ujar Kadis En Laka kepada media ini melalui sambungan telepon.

Diketahui penahan di pinggir sungai si RT 07 Kelurahan Tenukiik Kabupaten Belu roboh akibat hujan deras yang mengguyur pada pertengahan Oktober lalu.

Kejadian ini oleh warga dilaporkan ke pemerintah setempat lalu diteruskan ke pemerintah daerah melalui Dinas PUPR Belu.

"Kejadian malam itu langsung kita lapor ke lurah, lurah juga langsung lapor ke kecamatan selanjutnya ke dinas terkait (Dinas PUPR Belu, red)," kata Remi Seran, Ketua RT setempat kepada media ini melalui sambungan telepon.

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas PUPR Belu, Heribert Y. Mau, S.T. yang menangani perbaikan penahan roboh ketika dikonfirmasi media ini mengatakan kegiatan ini dilakukan secara bersama oleh Dinas PUPR dan masyarakat dan pengusaha setempat berdasarkan hasil rapat yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober silam.

"Hasil rapat yaitu harus segera ditangani dengan pola membangun kolaborasi di mana Dinas PUPR Belu melalui bidang SDA (Sumber Daya Air, red) berdasarkan sumber daya yang dimiliki berupa excavator, kawat bronjong dan tenaga teknis," ujar Heri.

Ia menambahkan "sedangkan masyarakat di kelurahan menyiapkan material berupa batu, tenaga untuk mengangkut material ke lokasi, serta BBM dan konsumsi bagi tenaga teknis."

Masih menurut Heri, perbaikan menggunakan bronjong dipilih karena hal itu yang paling mungkin dilakukan di situasi sekarang.

Selain karena bahan (kawat bronjong,red) telah tersedia dan musim hujan yang tidak memungkinkan pekerjaan menggunakan campuran semen juga akan ada kendala lain seperti mekanisme penganggaran yang memakan waktu lama.

"Penanganan secara permanen pasti akan dilakukan tapi persoalannya kapan tidak bisa dipastikan karena bisa saja (terkendala) keuangan pemerintah yang terbatas, mekanisme penganggaran yang panjang dan lain-lain," ujarnya.

"Metode ini (bronjong) dianggap paling cepat, tepat dan (dapat) diandalkan untuk jangka waktu yang lama," kata Heri melanjutkan.

Untuk diketahui penahan yang roboh di pinggir sungai tersebut berukuran panjang 22 m dan tinggi 3,5 m berhasil diperbaiki berkat kolaborasi Dinas PUPR Belu bersama dengan TNI, masyarakat dan pengusaha setempat.***

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x