Mengintip Pengembangan Agrowisata Berbasis Pertanian di Kecamatan Mbeliling

- 7 Januari 2021, 22:35 WIB
Foto Robertus Resmianto Camat Mbeliling
Foto Robertus Resmianto Camat Mbeliling /

"Sehingga bisa saja nanti kearifan local akan tergerus oleh hadirnya wisata premium yang sangat tidak terjangkau oleh potensi sumber daya manusia local",Ucapnya.

Dirinya sangat sepakat apabila pariwisata dijadikan salah satu industri gaya baru, yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan taraf hidup, dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain dalam negara penerima wisatawan tetapi kita lupa bahwa pariwisata kuat jika di dukung dengan pertanian yang tangguh karena sector pertanian tidak akan mengalami pailit pada kondisi krisis ekonomi.

Pertanian yang subsisten, menurut Resmianto suatu sistem bertani dimana tujuan utama dari seorang petani untuk memenuhi keperluan hidupnya beserta keluarganya.

Tak hanya itu, Resmianto juga menjelaskan bahwa pertanian memiliki peranan penting dalam pembangunan, yang perlu dirubah adalah pertanian subsisten menjadi pertanian komersil (agrowisata) merupakan hal yang ideal dalam mengurangi kemiskinan.

Pentingnya sector pertanian mempunyai peranan penting untuk mengurangi masyarakat pedesaan dari kemiskinan. dan tidak berpengaruh terhadap krisis ekonomi akibat bencana non alam seperti bencana Covid-19.

Transformasi pertanian di perdesaan, ia mengartikan sebagai perubahan bentuk, ciri, struktur, dan kemampuan sistem pertanian yang mampu menggairahkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan menyehatkan perekonomian masyarakat pedesaan yang berkenaan dengan perbaikan pertanian tradisional menuju komersial.

Ditanya seperti apa cara yang akan dilakukan untuk mewujudkan program tersebut, Resmianto mengatakan bahwa caranya seperti: (1) peningkatan perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan) petani terhadap teknologi baru (inovasi) yang diintroduksi; (2) penyediaan bantuan (subsidi) agroinput/sarana produksi pertanian; (3) dukungan modal usaha tani; (4) penyediaan teknologi baru; (5) perbaikan kelembagaan petani; (6) penyediaan prasarana transportasi; dan (7) penyediaan pasar.

Adapun Factor yang dikemukakan oleh Resmianto yang dapat mempengaruhi keberhasilan objek wisata, diantaranya pertama Faktor kelangkaan, wisatawan mengharapkan suguhan hamparan perkebunan atau taman yang mengandung unsur kelangkaan karena tanaman tersebut sangat jarang ditemukan pada saat ini.

Dan yang kedua adalah kealamihan, menurutnya kealamiahan atraksi agrowisata, juga akan sangat menentukan keberlanjutan dari agrowisata yang dikembangkan , contohnya padi sawah yang diproduksi yang menjadi atraksi wisata merupakan padi local yang berwarna hitam,merah,tomat local dan pupuk organic.

Yang ketiga adalah keunikan, menurut Resmianto keunikan dalam hal ini sesuatu yang benar-benar bebrebeda dengan objek wisata yang ada. Keunikan dapat saja berupa budaya bertani sawah menggunakan bajak kerbau yang dilengkapi dengan tempat duduk, tarian saat mengirik padi, ritual adat sebelum menanam padi, barong wae dan lauk pauk menggunakan bambu.

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x