Kisah Maximus, Pria Lumpuh yang Jadi Pemulung Demi Hidupi Keluarganya

- 26 Maret 2021, 23:30 WIB
Maximus Pria Lumpuh di Labuan Bajo saat Sedang Memulung
Maximus Pria Lumpuh di Labuan Bajo saat Sedang Memulung /Media Kupang Paul/

MEDIA KUPANG - Kisah dari seorang pemulung ini sungguh luar biasa. Dengan kondisi mengalami kelumpuhan ia harus berjuang menghidupi keluarganya.

Dia adalah Maximus Magi Anto, seorang Pria di Kota Labuan Bajo, Flores, NTT.

Bermodal karung dan kantong plastik, ia harus berjuang menghidupi keluarganya dengan memungut botol-botol bekas air mineral, botol kaca dan kaleng-kaleng. Botol dan kaleng itu lah yang kemudian dijual untuk menghidupi keluarganya.

Baca Juga: Kasus Covid -19 Harian di Indonesia Terus Menurun, Presiden Jokowi Imbau Tetap Waspada

Profesi sebagai pemulung tidak membuat Maximus merasa minder, ia sadar bahwa dirinya memang harus bertanggung jawab terhadap kehidupan Istri dan anak-anak. Kondisi ini ia pahami sejak dirinya mengalami lumpuh.

Ditemui media ini pada Jumat 26 Maret 2021 saat sedang memulung, Maximus menuturkan, keputusan memilih pekerjaan sebagai pemulung botol bekas ia pilih karena dianggap lebih ringan dan mudah.

Baca Juga: Wulan Guritno : I Left My Heart In NTT

"Lebih baik kerja begini, daripada mencuri,” tandas Maximus.

Ia juga menuturkan, selain dirinya, terkadang ia pun dibantu oleh kedua anaknya Aba dan Acham setelah mereka selesai jam sekolah.

Dimana, barang bekas itu diisi di karung dan tas plastik termasuk di keranjang yang sudah disiapkan. Setelah semua terisi, barulah ia kembali rumah.

Botol-botol itu dibersihkan dan kemudian dijual ke para pelanggan. Harganya bervariasi, tergantung jenis botol.
Botol air mineral aqua dijual sekilo dengan harga Rp 2.500.

“Tapi harus dibersih dulu. Iya, harus bersih baru mereka beli,” tutur Maximus.

Pria tamatan SMP ini mengatakan, dari pungut itu dalam sehari tak menentu. Setiap kali kemampuan ia hanya mendapatkan penghasilan 20 ribu hingga 25 ribu.

Jika dibandingkan dengan kebutuhan keluarga,kata Maximus, sangatlah tidak cukup. Ia mengaku, kebutuhan keluarga misalnya makanan dan minuman diperoleh dari belas kasihan orang.

“Ya, begitulah kondisi saya dan Istri juga anak-anak,” katanya singkat.

Namun demikian, Pria kelahiran 1987 itu menjalani apa adanya. Paling terpenting, ia harus berputar otak menyicil kebutuhan sekolah anaknya dari penghasilan memulung.

Maximus bertekad, anaknya menjadi anak yang mampu mengubah kondisi kehidupan keluarga mereka.
Dia optimistis itu karena pekerjaan yang digeluti adalah halal.

“Ya, anak saya nanti, insyaallah, menjadi orang pertama merubah kehidupan kami ini. Saya, berusaha dengan cara dan kemampuan saya,” pungkas Maximus.

Diakhir perbincangan, Maximus hanya memohon doa dari sesama agar dia dan Istrinya tetap sehat. Hal itu yang dia harapkan agar tidak menganggu pekerjaan sebagai pemulung botol.***

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah