Network
MEDIA KUPANG - Banjir bandang yang terjadi di Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi NTT, pada tanggal 4 April 2021 lalu, khususnya di wilayah Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur dan Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, memang sangat memprihatinkan.
Bencana alam yang terjadi ini, menyebabkan banyaknya korban jiwa serta kerugian material yang dirasakan langsung oleh warga yang berdiam di tempat tersebut. Melihat situasi yang demikian hingga hari ini, Angkatan Muda Adonara (AMA) Balikpapan pun angkat bicara.
Dikatakan Ketua Umum AMA Balikpapan, Antonius PN, tak bisa dipungkiri bahwa hingga hari ini kondisi yang dialami para korban bencana banjir bandang di Adonara memang sangat sulit, apalagi di tengah pandemi COVID-19 yang sementara melanda.
Baca Juga: Korban Bencana Alor, Masih 13 Orang belum ditemukan
Menurut Antonius, pantauan pihaknya selama ini, memang sudah banyak upaya yang dilakukan baik dari kalangan masyarakat, pemerintah maupun semua kalangan elemen, sudah terfokus pada penanggulangan korban bencana banjir bandang ini. Bahkan pemerintah daerah dan pusat sendiri juga secara langsung telah merespon peristiwa ini, karena sudah merupakan tugas dan kewajiban mereka.
Antonius menjelaskan bahwa, akibat banjir bandang itu, bukan saja dirasakan oleh warga masyarakat Waiwerang dan sekitarnya serta Desa Nelelamadike, melainkan hampir dirasakan oleh seluruh warga masyarakat di Pulau Adonara tersebut.
"Putusnya ruas jalan yang menghubungkan Waiwerang dan Desa Horowura, Kecamatan Adonara Tengah, serta ruas jalan antara Desa Horowura menuju Waiwadan, Adonara Barat, itu merupakan dampak dari peristiwa bencana alam yang bersamaan ini," sebut pria asal Klibang Watokela, Adonara ini.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Bencana di Lembata, Jokowi Pastikan Kebutuhan Pengungsi Tercukupi
Sementara itu, berdasarkan hasil koordinasi pihaknya bersama warga masyarakat Kecamatan Adonara Tengah dan rilis dari media online bentara.net dengan judul : "Kecamatan Adonara Tengah Terisolir, Sembako Menipis Harga Melambung", tertanggal 7 April 2021 yang mengatakan bahwa, wilayah Kecamatan Adonara Tengah juga menjadi dampak dari bencana itu.
