Mendagri Tito Karnavian Puji Wabup Flotim, NTT atas Kinerja dan Akur dengan Bupati Anton Hadjon

- 20 Februari 2022, 21:20 WIB
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon, ST dan Wabupnya, Agustinus Payong Boli, SH, MH, MIP.
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon, ST dan Wabupnya, Agustinus Payong Boli, SH, MH, MIP. /Fre

Dr. Deddy Minarwan, Direktur Evaluasi Kinerja Kemendagri, menyalami Wabup Flotim, Agustinus Payong Boli, SH., MH., M.IP.
Dr. Deddy Minarwan, Direktur Evaluasi Kinerja Kemendagri, menyalami Wabup Flotim, Agustinus Payong Boli, SH., MH., M.IP. Fre

Rekam jejak Wabup Agus Boli setelah dilantik dalam membantu bupati diantaranya aktif sidak pelayanan kemasyarakatan sampai di tingkat desa dan memberi solusi cepat, aktif sebagai narasumber ilmiah dalam berbagai forum, melakukan pendampingan pemerintahan desa/kelurahan, membubarkan porter pelabuhan Larantuka yang “bermasalah” karena dituding selalu “memeras” penumpang.

Juga, selama kurang lebih dua (2) bulan menjalankan tugas bupati, Agus Boli berhasil mendorong lahirnya Peraturan Bupati Flores Timur tentang Kurikulum Muatan Lokal Budaya Lamaholot. Ini wajib diterapkan di semua tingkatan sekolah. Ia juga dinilai sukses mengkordinasikan dana hibah infrastruktur pemerintah pusat pasca badai Seroja bulan April 2021. Masih ada lagi prestasi lain yang dievaluasi pihak Kementrian Dalam Negeri.

Baca Juga: Siswa Terpapar Covid-19, SMPK Santo Pius X Lewoleba Hentikan Sementara KBM Tatap Muka

Hingga kini, Wabup Agus Boli sudah mendapatkan tiga (3) penghargaan. Yakni, penghargaan dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia tahun 2020 atas pendampingan pemerintah desa penggunaan keuangan desa, penghargaan dari Gubernur NTT di Sumba tahun 2020 atas ide tentang metodologi pembangunan berbasis desa, dan terakhir, tahun 2022 ini, penghargaan istimewa dari pemerintah pusat.

“Sejak dilantik jadi wakil bupati, sejak hari pertama saya langsung bekerja bantu pak Bupati Anton Hadjon, siang malam saya keliling OPD, kecamatan, UPTD, desa dan kelurahan untuk awasi langsung masalah disana dan langsung mengambil solusi di tempat sampai hari ini, di 250 desa/kelurahan termasuk menyelesaikan konflik-konfik besar di tengah masyarakat yang berbahaya,” ungkap Agus Boli, bangga.

“Saya bekerja dengan hati tanpa mengeluh, setiap kritik dan cercaan saya terima dengan senang hati untuk perbaikan karena saya berani mundur permanen dari DPRD waktu itu, hanya karena mau kerja untuk rakyat,” tandasnya.

“Bagi saya”, sambung Agus Boli, “Politik adalah karya kerasulan, berkorban untuk rakyat dengan suatu keyakinan barang siapa yang setia dalam perkara kecil, kepadanya akan diberi perkara besar kelak”.

Bagaimana menjaga hubungan harmonis dengan Bupati Anton Hadjon sampai jelang akhir masa bakhti ini? “Saya tidak ribut dengan pak Bupati karena kami dilantik untuk bekerja bukan untuk berkelahi yang korbankan rakyat. Hidup bukan sebuah tujuan tapi hanya sebuah perjalanan,” ucapnya, santai.

“Saya berusaha menjadi tebaik di segala lini kekaryaan. Saya tinggalkan profesi advokat saya dulu karena hidup saya sudah saya wakafkan untuk masyarakat sampai akhir hayat. Hidup harus jadi berkat bagi oranglain,” tambah Agus Boli, dalam perbincangan melalui sambugan selular di Bandung, Jawa Barat. ***

Halaman:

Editor: Fredrikus Wilhelmus Wahon

Sumber: aksinews.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah