-
Kamis, 16 Mei 2024 -
Network
-
Network
Produk inovasi ini sengaja diberi nama Moke Flores. Alasannya karena penyebutan moke sudah menjadi populis di tengah masyarakat Flores, termasuk di Kabupaten Sikka.
Dibawa pengelolaan pelaku UMK ini, Moke dibuat lebih berkualitas dengan tampilan elegan ala minuman Eropa. Mulai dari botol yang digunakan hingga desain tulisan pada botol Moke dibuat lebih keren.
Ide tersebut digagas Ida Krisna Ning Rahayu, seorang perempuan turunan Jawa yang sudah puluhan tahun tinggal di Maumere Kabupaten Sikka, yang tergoda dalam bisnis ini.
Perempuan yang familiar dengan panggilan Ida Harsoyo ini, mereduksi bisnis moke dengan cara yang lebih moderen dan inovatif.
Untuk menjaga kualitas, pemilik Galery Krisna ini bekerja sama dengan seorang pengrajin moke. Pengrajin moke yang dia ajak kerja sama, tentu saja yang sudah terkenal dalam proses penyulingan moke.
“Moke-nya bagus. Saya selalu beli dari dia,” jelas Ida Harsoyo kepada media ini, Senin 4 April 2022 di Maumere, sebagaimana Media Kupang Kutip melalui Suarasikka.com.
Moke yang dia beli dari pengrajin, tidak langsung dilepas ke pasaran. Ida Harsoyo meraciknya lagi dengan berbagai ramuan herbal seperti cengkeh, kayu manis, dan akar pohon.
Dengan racikan ini, moke yang tadinya berwarna putih, kini berubah menjadi merah. Lalu tercium bau wangi yang menyegarkan.
Racikan yang baru itu tidak mengurangi kualitas. Malah justeru kualitas moke makin menjadi lebih baik.dari sebelumnya.
“Pelanggan-pelanggan saya bilang rasanya sangat cocok, dan mereka menikmati,” ujar politisi Partai Golkar Kabupaten Sikka itu.
Editor: Marselino Kardoso
