Network
MEDIA KUPANG - Engkau saudaraku, dan kita putra roh universal yang esa.
Engkau adalah persamaanku karena kita tawanan dari dua tubuh yang diciptakan dari lempung yang sama.
Engkau kawanan di jalan kehidupan dan penolongku dalam memahami kebenaran yang tersembunyi di balik awan.
Kita dipisahkan oleh raga yang berbeda dari jiwa yang satu dan sama. Jiwa yang berasal dari 'yang utuh dan sempurna'. Kita berasal dari jiwa yang kekal. Engkau adalah aku yang lain, yang bersama-sama menapaki jalan berbeda dengan tujuan yang sama, kembali kepada Sang Bapa.
Engkau manusia, maka aku mencintaimu.
Katakan padaku yang engkau inginkan dan esok akan menghakimimu. Kata-katamu akan menjdi saksi di hadapan peradilan dan suatu kesaksian di depan keadilannya.
Lakukanlah apa yang engkau inginkan, karena engkau kuasa menyentuh realitasku.
Tumpahkan darah dan bakarlah jasadku, namun engkau takkan bisa melukai jiwaku dan membinasakannya. Belenggulah tangan dan kakiku dan campakkanlah ke dalam penjara amun engkau takkan mungkin memenjarakan pikiranku. Dia sebebas angin sepoi yang melintasi keabadian dan angkasa bebas.
Egkau saudaraku dan aku mencintaimu.
Engkau dan diriku adalah putra dari satu keyakinan, Roh Kudus. Dan dia yang tegak di bawah jari jemari Tuhan akan menunjukkan jalan ke arah kesempurnaan rohani.
Kucintai dirimu karana Cinta akan kebenaranmu, terbit dari pikiran semua orang. Kini aku tak melihat kebesaran itu lantaran kebutuhanku, namun kuhormati kebenaran itu karena dia adalah unsur Ilahi. Kebenaran yang akan berjumpa dengan kebenaranku di alam baka dan saling berpadu bagai semerbak harum bunga, menjadi suatu yang melengkapi segalanya, yang abadi bersama kekekalan cinta dan keindahan.
Engkau saudaraku dan aku mencintaimu. Itulah cinta. Itulah kebenaran dalam keabadian, semesta yang meniupkan unsur Ilahi dalam keindahan kasih.
Selamat menjalani masa ret-ret agung di dunia kekasih Allah dan kekasih hatiku.***
