Kronologi dan Penyebab Wabub TTS Lakukan Penganiayaan Terhadap Sopir Mobil Ambulance

4 Maret 2022, 08:05 WIB
Ilustrasi penganiayaan /Antaranews/

MEDIA KUPANG - Yaner Sesfaot (25) Sopir mobil ambulance Kualian mengungkapkan kronologi dan penyebab dirinya dianiaya oleh Wakil Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jhony Army Konay.

Menurut Yaner, kejadian itu berawal pada Selasa (1/3/2022) sore, dimana saat itu ia mengaku sedang mengemudi Mobil ambulance mengantarkan seorang dokter dari salah satu toko swalayan menuju tempat kos milik sang dokter di Kota Soe.

Untuk menuju tempat indekos dokter, kisah Yaner, mereka harus melewati lorong pertokoan yang dipenuhi sejumlah kendaraan roda empat yang parkir di sisi kiri.

Tak disangka, saat berada di pertengahan lorong, kisahnya lagi, mereka berpapasan dengan mobil berpelat merah DH 2 C yang dikemudikan Wakil Bupati TTS, Army Konay.

Yaner pun menepi ke arah kanan untuk parkir, agar mobil Wakil Bupati TTS bisa melintas dengan baik.

Namun, saat melintas, mobil yang dikemudikan wakil bupati itu menyerempet mobilnya persis di sebelah kiri bagian belakang.

“Setelah itu, saya turun dari mobil ambulance dan menghampiri meminta maaf kepada Bapak wakil bupati,” kata Yaner sepeti Media Kupang lansir melalui Telisik.Id, Jumat 4 Maret 2022.

Wakil Bupati pun turun dari mobilnya dan menanyakan puskesmas asal Yaner dan siapa nama kepala puskesmas.

“Pak wakil bupati bilang besok kasih tahu kau punya kepala Puskesmas untuk perbaiki mobil ini. Saya bilang siap bapa,” kata Yaner.

Kemudian, Rabu 2 Maret 2022, Yaner yang merupakan tenaga kontrak daerah, bersama seorang dokter dan Kepala Puskesmas Kualin, mendatangi rumah jabatan wakil bupati itu untuk bertemu.

"Tiba di rumah wakil bupati, kami disuruh menunggu karena masih ada tamu yang berdatangan," ujar Yaner.

Tak lama kemudian, mereka disuruh ke bengkel mobil yang berada tak jauh di belakang rumah jabatan wakil bupati.

Selanjutnya saat berada di bengkel, Yaner duduk berjejer dengan dokter dan kepala puskesmas.

Wakil bupati lalu mengambil sebuah kursi dan duduk tepat di sampingnya.

“Bapa wakil langsung bilang, saya yang sengaja tabrak kamu karena saat berpapasan, kamu tidak membunyikan klakson mobil,” kata Yaner meniru ucapan wakil bupati itu.

Yaner lantas meminta maaf. Tetapi bukannya memaafkan, wakil bupati malah memakinya berulang kali.

Setelah memaki, wakil bupati kemudian memukul Yaner di bagian mulut dan masker yang dikenakan Yaner pun ditarik hingga putus.

Setelah itu, Yaner bangun dari kursinya. Tetapi dia dipukul lagi di bagian wajahnya.

Yaner lalu menghindar keluar dari bengkel, karena saat itu wakil bupati dalam kondisi emosi.

Selanjutnya, ia mengantar mobil ambulance ke puskemas.

“Dini hari tadi sekitar pukul 01.00 Wita, saya datang ke kantor polisi untuk laporkan kejadian ini,” jelasnya.

Laporan Yaner, tertuang dalam laporan polisi nomor: LP/B/62/III/2002/SPKT/RES TTS/POLDA NTT tanggal 3 Maret 2022.
Saya sudah laporkan Bapak wakil bupati ke Polres. Saat lapor, saya didampingi oleh pengurus Araksi (Aliansi Rakyat Anti Korupsi),” ujar Yaner kepada Wartawan, Kamis 3 Maret 2022.

“Saya berharap, masalah ini bisa diselesaikan dengan betul-betul adil oleh pihak yang berwenang,” ujarnya.

Terpisah, Kapolres TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, melalui Kasat Reskrim Polres TTS AKP Mahdi Dejan Ibrahim, membenarkan laporan itu.

“Segera kami tindak lanjuti laporan dimaksud,” kata Mahdi, Kamis 3 Maret 2022 petang kepada telisiknews.id.

Sementara wakil bupati saat dikonfirmasi juga mengaku siap bertanggung jawab.

Ia pun membenarkan jika dirinya telah menampar Yanner Sesfao sebanyak 1 kali.

Namun ia menyebut hal tersebut dilakukan karena Yanner dinilai tidak beretika dan membangkang saat berbicara dengan dirinya di rumah jabatan.

Wabup Army menyebut tamparannya tidak kuat dan hanya sekali.

"Dia masuk di rumah jabatan tidak sopan, duduk sejajar saya. Saya suruh dia cabut masker baru berbicara karena dia berbicara tidak jelas, tapi dia malah melawan. Makanya saya tampar dia, tapi tidak kuat. Setelah saya tampar, dia malah bangun jalan ke luar, setelah itu kembali masuk dan duduk sejajar lagi dengan saya,” terang wakil bupati.

Setelah kejadian tersebut, Wabup Army lalu meminta korban, Kapus dan dokter untuk pulang.

Ia meminta agar biarkan hati dingin sebelum kembali berbicara.

Sebagai pejabat dirinya merasa malu karena korban datang ribut di depan anak-anaknya yang lagi kerja mobil.

"Sebagai bawahan seharusnya dia datang sopan, bukan berlagak melawan dan tidak beretika. Sebagai atasan saya merasa tidak terima dengan sikap tersebut dan ingin membina dia (korban),” ujarnya.

Karena sudah ada laporan polisi, kata dia, dirinya menunggu panggilan polisi dan siap memberikan keterangan.

Ia meminta agar Kepala Puskesmas (Kapus) dan dokter menjadi saksi karena mereka melihat langsung dan mendengar langsung kejadian tersebut.***

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Telisik.id

Tags

Terkini

Terpopuler