Mengatasnama Lembaga Negara, Fransiskus Berhasil Menipu dan Dapat Ratusan Juta

- 8 Maret 2023, 19:49 WIB
foto ilustrasi penipuan
foto ilustrasi penipuan /Mario Media Kupaang

MEDIA KUPANG – Mengaku sebagai anggota Badan Intelijen DPP Komisi Pengawasan Korupsi, yang sedang bertugas di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Marang, S.Sos berhasil menipu salah seorang warga Bernadus Sabneno, Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bernadus Sabneno mengatakan, dia (Fransiskus Marang, S.Sos) sebagai anggota Badan Intelijen DPP Komisi Pengawasan Korupsi, diduga melakukan penipuan. Pasalnya, oknum tersebut datang dengan menjanjikan akan membantu jemaat dan masyarakat untuk mendapatkan hibah sebesar 3 Miliar Rupiah.

“ tapi sampai hari ini  hanya tinggal janji, dan kini dia (Fransiskus Marang, S.Sos) pergi tak kembali pulang,”terangnya.

Karena mulut manisnya, lanjut Bernadus, akhirnya  ia menyerahkan uang sebesar 33.180.000juta kepada pelaku (Fransiskus Marang, S.Sos) sebagai syarat uang proposal yang dijanjikan oleh pelaku bahwa dia (Fransiskus Marang, S.Sos) akan menghibahkan  kepada jemaat dan masyarakat 3 miliar rupiah.

Diketahui, Jelas Bernadus, sekitar bulan Februari tahun 2023, pelaku Datang ke rumah Martinus Bay dan Lasarus Bay dengan iming – iming merekrut ke duanya menjadi anggota KPK.

 “ selain itu mereka juga membicarakan bantuan listrik dan jalan bagi masyarakat,”ujarnya.

Berselang beberapa hari, Lanjut Bernadus, datang lagi pelaku (Fransiskus Marang, S.Sos) dengan pembicaraan yang sama yakni terkait bantua listrik dan jalan untuk masyarakat. Selain itu, pelaku berjanji akan memberikan dana hibah untuk membangun gereja sebesar 3 miliar.

Demi meyakinkan para korban, Lanjut Bernadus, pelaku (Fransiskus Marang, S.Sos) mengajak para korban untuk mensurvey dan mengukur lokasi yang dibangun gereja. Usai melakukan survey dan pengukuran, Pelaku menjelaskan bahwa gereja harus dibangun ulang dan pagar keliling. Karna itu  perlu ada gambar oleh arsitek dan juga pembuatan RAB dan proposal.

“ setelah dia (Fransiskus Marang, S.Sos) menjelaskan kemudian dia meminta sejumlah uang kepada saya sebesar 33.180.000 juta, uang tersebut saya berikan kepadanya sebanyak dua kali dengan bukti kwitansi.”tegasnya.

Setelah mendapatkan uang itu, sambung Bernadus, dirinya tak lagi muncul di Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi. Bahkan sebelum mendapatkan uang  itu, dia menjanjikan akan membawa kami perwakilan sebanyak 4 orang pergi ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Kementerian Agama, Ketua DPR RI dan Presiden Joko Widodo.

"dia janji mau bawa kami ke Jakarta untuk ketemu pejabat tapi uang tiket harus sediakan 80 juta", ujarnya.

Saat ini, Lanjut Bernadus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membuka laporan Polisi terkait kasus penipuan ini agar kasus ini segera ditindak lanjuti oleh pihak berwajib.

Pada kesempatan yang berbeda, Pendeta Vidi mengaku dirinya kaget saat jemaatnya sudah menyerahkan  uang ke pelaku (Fransiskus Marang, S.Sos).

“ Saya ketemu dia tanpa pemberitahuan. Waktu ketemu itu  saya sempat adu mulut dengan dia karena saya curiga ini  penipuan. Karena dia jawab saya kasar dan tidak jawab pertanyaan makanya saya buat  laporan ke Pemerintah desa untuk lacak siapa dia” Jelasnya.

Atas kejadian itu, terangnya, Seharusnya jika ada orang yang mau bantu, sebagai ketua majelis Jemaat ia harus tau namun justru sebaliknya ia tidak tau karna pertemuan dilakukan diam-diam.

“ saya  sebagai ketua majelis Jemaat harus diberitahukan. Bukan diam-diam, melakukan hal tanpa sepengetahuan saya,” kesalnya.

Sementara Kepala Desa Fatumnasi, Afred Imanuel Bay  mengatakan setelah adanya persoalan barulah dirinya tau. Sebelumnya dia (Fransiskus Marang, S.Sos) datang langsung ke rumah Martinus Bay, sehingga pihaknya mengetahui hal itu.

“saya tidak tahu karena dia (Fransiskus Marang, S.Sos) langsung ke rumah Martinus Bay, Setelah muncul persoalan ini baru saya tau,” tuturnya.

Melihat kejadian itu, Himbau Kepala Desa, untuk semua masyarakat ketiga ada orang yang mengatasnamakan lembaga Negara maka segera berkoordinasi dengan pemerintahan setempat agar aksi dari pada para pelaku atau oknum ini dapat di batalkan.***

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Masyarakat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x