Satu Siswa Positif Covid-19, Kasek SMPN 4 Nubatukan Hentikan Pembelajaran Tatap Muka

- 22 Februari 2022, 14:59 WIB
Dra. Nonna Maria Sina Boleng, Kepala Sekolah SMPN 4 Nubatukan
Dra. Nonna Maria Sina Boleng, Kepala Sekolah SMPN 4 Nubatukan /

MEDIA KUPANG – Setelah SMPK Santu Pius X Lewoleba, kini giliran SMPN 4 Nubatukan, Kabupaten Lembata. Satu siswa terpapar Covid-19, maka seluruh kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pun dihentikan sementara. PTM baru dimulai lagi setelah 10 hari kedepan.

Ikhwal mula diketahuinya siswa SMPN 4 Nubatukan di Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, berawal dari sang siswa dijemput ayahnya untuk menjalani rapit tes, Selasa (22/2/2022). Belum jelas, apakah ia positif Covid atau tidak, suasana sekolah langsung heboh.

Kepsek SMPN 4 Nubatukan, Dra. Nonna Maria Sina Boleng langsung melakukan koordinasi dengan Puskesmas Lewoleba dan Dinas Pendidikan Lembata.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi NS Ditikam Hingga Sekarat di Pasar Lolowa Atambua

“Benar adanya salah satu siswa kami siang itu sekitar pukul 13.00 Wita dijemput oleh ayahnya dengan alasan untuk melakukan Rapid Tes Antigen karena dalam keluarga mereka ada anggota keluarganya sudah terkonfirmasi positif Covid-19,” jelas Nonna Maria Sina Boleng.

 SMPN 4 Nubatukan di kawasan Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, Lembata.
SMPN 4 Nubatukan di kawasan Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, Lembata.

Setelah melakukan koordinasi, pihak sekolah mendapatkan arahan untuk menghentikan sementara kegiatan PTM selama 10 hari. Ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Jadi, “Saat ini aktivitas PTM ditiadakan selama 10 hari kedepan. Namun pembelajaran akan berlanjut dari rumah dengan daring bersama gurunya,” tambah Kepsek SMPN 4 Nubatukan.

Sementara para siswa dan guru yang sempat melakukan kontrak erat dengan siswa yang terpapar Covid-19 diarahkan untuk menjalani Rapid Tes Antigen di Puskesmas Lewoleba. Ya, “Siswa dan para guru yang sudah melakukan kontak erat bersama yang bersangkutan selanjutnya akan diperiksa Rapid Antigen secara ketat di Puskesmas Lewoleba dalam pekan ini, dan jika dalam hasil tes rapid antigen ada lagi yang terpapar maka segera melakukan isolasi madiri,” tegasnya.

Nonna Maria Sina Boleng juga mengharapkan agar kasus ini menjadi pelajaran buat semua pihak. “Kita lebih waspada dan berhati-hati dengan terus menerapkan pola hidup sehat dan selalu menjaga protokol kesehatan secara ketat dan baik. Ini juga menjadi perhatian buat semua sekolah yang berada di Kabupaten Lembata,” pungkasnya. ***

Editor: Fredrikus Wilhelmus Wahon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x