Israel Dipandang Sebagai Musuh Utama, Turki Disarankan Lakukan Hal ini

19 Desember 2020, 00:03 WIB
Bendera Israel /Okto Manehat/

MEDIA KUPANG - Hubungan antara Turki dan Israel masih memanas saat ini. Israel bahkan dipandang sebagai musuh utama yang harus dihancurkan.

Hubungan memanas kedua negara ini bahkan didukung oleh media di Turki. Media ini malah menyarankan Turki untuk membentu pasukan untuk menghalau Israel.

Pada Maret 2018, sebuah harian Turki juga menyarankan agar Turki membentuk pasukan Islam untuk menghancurkan Israel.

Di tahun 2019, menurut MEMRI, pensiunan jenderal Turki bernama Adnan Tanriverdi yang mengepalai perusahaan konsultan SADAT juga berbicara tentang perlunya membebaskan Yerusalem dari Israel.

“Dunia Islam harus menyiapkan tentara untuk Palestina dari luar Palestina. Israel harus tahu bahwa jika membom [Palestina], sebuah bom akan jatuh di Tel Aviv juga," kata Tanriverdi saat itu.

Israel dipandang sebagai musuh utama Turki. Di luar negeri, Turki bekerja dengan beberapa pelobi di Amerika Serikat untuk mencoba membuat media menampilkan negara dalam citra yang lebih disukai dan bahkan mencoba mempengaruhi beberapa media Israel dengan cerita palsu tentang 'rekonsiliasi'.

Namun, utusan baru Turki untuk Israel mengatakan bahwa Zionisme adalah rasisme dan menuduh Israel menggusur jutaan orang dan melakukan banyak pembantaian.

Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah bersumpah untuk‘membebaskan Al-Aqsa’dan menyatakan ‘Yerusalem adalah milik kami.

Dalam beberapa minggu terakhir, Turki berusaha menggunakan koneksi media luar negeri untuk mendorong narasi tentang bagaimana rekonsiliasi dengan Israel. Bahkan media Turki sendiri mendorong komentar anti-Israel.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Jerussalem Post, Kamis, 17 Desember 2020, media Turki bersumpah untuk menghancurkan Israel, 'membebaskan Al-Aqsa', dan menyebarkan komentar anti-Zionis.

Menurut media Turki T24, seorang komentator mengatakan Turki bisa 'memasuki Tel Aviv dalam 48 jam'. Dia mengklaim, "kami tidak seperti orang Arab," mengacu pada sebuah referensi yang jelas tentang ketidakmampuan tentara Arab mengalahkan Israel pada tahun 1948 dan 1967.

Kebencian terhadap Israel dan sumpah untuk menghancurkan Israel, menginvasi Yerusalem, 'membebaskan Al-Aqsa' dan menyebarkan komentar ekstrim nasionalis, anti-Zionis atau anti semit telah menjadi semakin normal di Turki.

Kebanyakan jurnalis yang mengkritik partai yang berkuasa di Turki telah dibungkam, dipaksa melarikan diri atau dipenjara. Turki dianggap sebagai penjara jurnalis terbesar di dunia di bawah Partai AK. *** (Jerrusallem post)

Editor: Okto Manehat

Tags

Terkini

Terpopuler