Hari Pertama Bertugas, Joe Biden Hapus Kebijakan Kontroversial di Masa Donald Trump

21 Januari 2021, 10:40 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden /Royan B/Pixabay

MEDIA KUPANG - Hari pertama menjalani tugas sebagai Presiden Amerika Serikat, Joe Biden langsung bikin gebrakan.

Sejumlah kebijakan kontroversial di masa kepemimpinan Donald Trump langsung dilawan dengan cara menghapusnya.

Joe Biden langsung menggantinya dengan menandatangani sejumlah kebijakan baru yang bertolak belakang dengan kebijakan Donald Trump.

Kebijakan baru yang ditandatangani Joe Biden itu dikenal dengan sebutan tindakan eksekutif atau executive action.

Menurut Joe Biden, tindakan eksekutif tersebut adalah upaya untuk memperbaiki situasi dan kondisi Amerika Serikat ketika pandemi covid-19 masih terus melanda.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari CBS News, ada beberapa kebijakan dari Joe Biden yang dianggap memutarbalikkan aturan dari Donald Trump pada zaman dahulu.

Salah satu yang paling berpengaruh adalah Joe Biden membatalkan apa yang disebut oleh Donald Trump sebagai Larangan Perjalanan Muslim ke AS.

Peraturan yang dibuat pada tahun 2017 ini membatasi perjalanan para imigran dari Suriah, Iran, Irak, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman. Pada tahun 2020, negara yang dilarang masuk AS oleh Trump bertambah lagi dengan bergabungnya Eritrea, Nigeria, Myanmar, Kyrgyzstan, dan Tanzania.

Biden langsung membatalkan kebijakan tersebut dan para imigran yang disebutkan sudah boleh masuk kembali ke AS.

Selain itu beberapa aturan lainnya yang dibalikan oleh pemerintahan Joe Biden adalah sebagai berikut:

Mengembalikan Direktorat Keamanan Kesehatan Global dan Biodefense

Lembaga ini pernah digunakan oleh mantan presiden Barack Obama pada tahun 2014 untuk mengatasi penyakit ebola. Tapi direktoratnya dibubarkan oleh Donald Trump selama masa pemerintahannya.

Kini Biden akan membentuk kembali lembaga tersebut untuk penanganan pandemi Corona. Ia bahkan sudah menunjuk Jeff Zients, sebagai orang yang mengawasi tim Covid-19.

Bergabung Kembali dengan WHO

Joe Biden langsung menyatakan diri untuk kembali bergabung bersama WHO. Perlu diketahui AS sempat secara resmi berpisah dari WHO tahun 2019 lalu di bawah kepemimpinan dari Donald Trump

Bergabung Kembali dengan Perjanjian Iklim Paris

Pada 4 November 2020 lalu, Pemerintahan AS menyatakan diri untuk keluar dari Perjanjian Iklim Paris. Kini Joe Biden akan berusaha kembali kepada perjanjian tersebut di 30 hari masa dirinya menjadi Presiden AS.

Menghitung Lagi Non-Warga Negara dalam Sensus Penduduk AS

Kebijakan ini dibuat oleh Donald Trump pada Juli 2020 untuk tidak menghitung warga negara AS yang tidak punya dokumen tinggal.

Namun, Biden menjanjikan ia akan mengembalikan kebijakan ini sehingga Amerika Serikat akan memiliki data sensus penduduk yang akurat dibandingkan sebelumnya.

Membatalkan Larangan Perjalanan Muslim

Pada tahun 2017, Donald Trump membatasi perjalanan imigran dari negara Suriah, Iran, Irak, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman untuk masuk ke dalam AS. Negara tersebut bertambah pada tahun 2020 di mana Eritrea, Nigeria, Myanmar, Kyrgyzstan, dan Tanzania bergabung di dalamnya.

Kini dengan naiknya Joe Biden sebagai Presiden AS, kebijakan kontroversial ini dibatalkan oleh dirinya. Ia juga meminta agar Departemen Luar Negeri memulai kembali aplikasi visa untuk negara-negara ini.***

Sumber: CBS News

Editor: Royan B

Tags

Terkini

Terpopuler