Imbas Sanksi Ekonomi yang Dijatuhkan, Kapal Kargo Rusia Dicegat Prancis

27 Februari 2022, 12:15 WIB
Kapal Kargo Milik Rusia /Reuters/

MEDIA KUPANG - Invasi Rusia di Ukraina membuat Amerika Serikat (AS) bersama dengan negara sekutunya Uni Eropa memberikan sanksi ekonomi yang berat kepada Rusia.

Pasca sanksi ekonomi yang dijatuhkan tersebut berdampak pada pencegatan sebuah kapal kargo milik Rusia di Selat Inggris oleh pihak Prancis pada Sabtu 26 Februari 2022 dini hari.

Kapal, yang berangkat dari Rouen, sedang mengangkut mobil ke St. Petersburg ketika dialihkan ke pelabuhan Boulogne-sur-Mer di Prancis utara.

Baca Juga: Hasil Studi : Miliki Hewan Peliharaan di Rumah Bisa Berdampak Baik Bagi Kesehatan

Kapal yang dicegat pihak otoritas Prancis diduga kuat terkait dengan kepentingan Rusia yang ditargetkan oleh sanksi.

Hal tersebut seperti disampaikan Kantor pers untuk Prefektur Maritim Channel kepada media.

Menurut pernyataan itu, selama patroli rutin di saluran tersebut, polisi menemukan kapal Rusia, pemeriksaan di atas kapal dilakukan dan kapal itu diperintahkan untuk kembali ke pelabuhan Prancis untuk penyelidikan lebih lanjut. Kedutaan Rusia di Prancis mengkonfirmasi penahanan sebuah kapal.

"Pada 26 Februari pukul 07:00 di perairan teritorial Prancis dekat kota Boulogne-sur-Mer, kapal kargo Rusia 'pemimpin Baltik' ditahan. Awaknya yang terdaftar 19 orang,” kata perwakilan misi diplomatik kepada RIA Novosti seperti dikutip dari Russia Today, Minggu 27 Februari 2022.

Kedutaan Rusia mengatakan pihaknya berencana untuk mengirim nota protes ke Kementerian Luar Negeri Prancis dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kru kapal.

Menurut laporan media, kapal sepanjang 127 meter itu memiliki izin untuk berlayar di perairan Prancis. Menyusul serangan militer Rusia di Ukraina, yang diluncurkan pada hari Kamis, Amerika Serikat (AS), UE, Inggris, dan lainnya telah memberlakukan sanksi ekonomi yang keras dengan tujuan menciptakan “konsekuensi besar dan berat” bagi Moskow.

Moskow menganggap sanksi itu melanggar hukum dan tidak dapat dibenarkan serta mengklaim bahwa tindakan militer telah menjadi satu-satunya pilihan yang tersedia untuk melindungi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk dan untuk memastikan bahwa Rusia tidak akan terancam oleh perluasan NATO di Ukraina.***

 

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Rusia Today

Tags

Terkini

Terpopuler