Bencana Banjir di Pakistan, Sebanyak 1.000 Orang Dilaporkan Tewas, Jutaan Rumah Hancur

29 Agustus 2022, 11:53 WIB
Bencana di Pakistan, Sebanyak 1.000 Orang Dilaporkan Tewas, Jutaan Rumah Hancur /Ilustrasi bencana pixabay/

MEDIA KUPANG - Bencana banjir yang melanda Pakistan membawa dampak besar kehancuran bagi masyarakat Pakistan.

Banjir yang melanda wilayah itu telah menyebabkan jutaan rumah rusak dan ribuan jiwa melayang.

Terkait kondisi itu, Pemerintah Pakistan telah mengumumkan keadaan darurat nasional pada Jumat, 26 Agustus 2022. Pengumuman ini dibuat tatkala korban tewas akibat banjir hampir menembus angka 1.000 jiwa.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana  Pakistan (NDMA) mengatakan sekitar satu juta rumah hancur.

Sebanyak lebih dua juta hektar tanaman budidaya musnah dan 3.451 kilometer jalan yang hancur disusul dengan 149 jembatan hanyut.

Aliran sungai-sungai diketahui meluap seusai hujan deras dan gletser yang mencair.

Kedua Provinsi tersebut dialiri Sungai Sindhu atau yang dikenal dengan Sungai Indus serta dialiri puluhan anak sungai dari pegunungan utara.

Provinsi Sindh sedang bersiap menghadapi banjir susulan yang mungkin terjadi dari sungai bagian utara yang meluap.

Banyak sungai di sekitar daerah provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa meluap, menghantam, menghancurkan bangunan dan hotel.

Ribuan penduduk yang tinggal di dekat area sungai diperintahkan untuk mengungsi dari zona bahaya oleh pemerintah setempat.

Hujan deras yang mengakibatkan banjir  di Pakistan hampir memakan seperlima wilayah Pakistan, karena terendam banjir.

Perdana Mentri Pakistan Shehbaz Sharif meminta mohon bantuan kepada masyarakat internasional untuk membantu masyarakat di negaranya.

Pada angka 33 juta penduduk Pakistan  terdampak banjir pada tahun ini. Pemerintah Islambad mengumumkan keadaan darurat nasional. Pasukan militer Pakistan dikerahkan untuk menangani bencana skala epik.

Beberapa media mengatakan banjir saat ini merupakan imbas musim hujan yang sangat tinggi. Musim hujan monsun barat berlangsung pada akhir Juni hingga September di Pakistan.

Dikutip dari Indian Express, di wilayah Sindh  hujan turun hampir delapan kali lipat dari jumlah normal selama periode ini.

Sementara di Provinsi Balochistan curah hujan  naik menjadi lima kali lipat. Selama musim  hujan ini, rata-rata curah hujan  di Pakistan  tembus hingga 354,3 mm.

Sementara, terkait Banjir Bandang tersebut, Kedutaan Besar RI di Islamabad dan Konsulat Jenderal RI di Karachi menyampaikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.

KBRI Islamabad dan KJRI Karachi telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan simpul komunitas Indonesia, hingga saat ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban bencana banjir tersebut, demikian disampaikan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin 29 Agustus 2022 dikutip Media Kupang dari Antaranews.

Saat ini, KBRI Islamabad dan KJRI Karachi telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Pakistan untuk selalu tanggap dan waspada serta memantau informasi yang disampaikan NDMA dan Departemen Meteorologi Pakistan (PMD).

Selain itu, para WNI di Pakistan juga diimbau untuk menunda perjalanan ke daerah-daerah yang sedang rawan bencana di negara itu dan segera menghubungi otoritas setempat dan Perwakilan RI terdekat jika terjadi situasi darurat.

Bagi WNI di Pakistan yang membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut, dapat menghubungi hotline KBRI Islamabad pada nomor +92 345 8571989 dan hotline KJRI Karachi pada nomor +92 300 0340346.

Menurut catatan KBRI Islamabad, WNI di Pakistan berjumlah 1.267 orang dan mayoritas bertempat tinggal di Islamabad, Lahore, Karachi, Rawalpindi, Sialkot, Gujrat dan Peshawar.***

Editor: Marselino Kardoso

Tags

Terkini

Terpopuler