Membawa 97 Wisatawan, Kapal Prancis Le Laperouse Tiba Di Alor, GM Pelindo:Pariwisata Alor Kembali Bergeliat
MEDIA KUPANG- Kapal pesiar Le Laperouse berbendera Negara Prancis kembali sandar di Pelabuhan Umum Kalabahi, Ibukota Kabupaten Alor, Provinsi NTT, pada Sabtu 26 November 2022. Kedatangan kapal Ini merupakan kali pertama pasca pandemi covid-19, dimana sebelumnya kapal ini pernah datang ke Alor terakhir kali pada tahun 2019 lalu.
Kapal yang memiliki panjang (LOA) 131, 46 meter yang dinakhodai Captein Rutten Xavier Georges Jean tersebut kali ini membawa 95 penumpang Wisatawan Manca Negara untuk mengunjungi sejumlah obyek wisata di Bumi Nusa Kenari, Kabupaten Alor.
Kapal Le Laperouse tiba di Pelabuhan Umum Kalabahi pada pukul 14.00 WITA. Kru kapal dan para penumpang yang turun disambut dengan tarian penjemputan oleh sanggar yang disiapkan Dinas Pariwisata Kabupaten Alor. General Manager (GM) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kalabahi, Hina Pirandawa menyambut langsung kedatangan penumpang dan kru kapak tersebut ditangga turun kapal mewah itu.
Pirandawa terlihat didampingi Pejabat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, pejabat dari KSOP Kalabahi, Danpos TNI Angkatan Laut Kabupaten Alor, Petugas dari KKP Kalabahi, Kepala Cabang Keagenan PT. Sinar Samudera Selatan di Kalabahi, Rahimin dan Manager Cantik Tour and Travel, Christian Dami.
GM Pelindo Kalabahi, Hina Pirandawa terhadap kunjungan kapal wisata tersebut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga kapal tersebut bisa mengunjungi Alor, dan dalam kegiatan penyandaran Kapal tersebut di Pelabuhan Umum Kalabahi berjalan dengan aman dan lancar.
Kedatangan kapal tersebut ke Kabupaten Alor, jelas Pirandawa, sebagai tanda pariwisata di Kabupaten yang dijuluki Bumi Nusa Kenari ini kembali bergeliat pasca pandemi covid-19, dan dirinya memberikan apresiasi karena Pelabuhan Umum Kalabahi menjadi destinasi utama pintu masuk pariwisata diujung Timur Provinsi NTT.
Untuk itu, Pirandawa berharap sinergitas dari tim yang ada di Pelabuhan ini bisa berkelanjutan dan semoga dengan kunjungan wisatawan ke setiap destinasi wisata secara tidak langsung dapat menambah Devisa Negara dan dampak terhadap perekonomian masyarakat untuk mendukung pendapatan daerah.
"Hari ini merupakan hari yang bersejarah untuk kebangkitan pariwisata di Kabupaten Alor dengan kedatangan Kapal Le Laperouse. Mudah-mudahan ini langkah awal yang sangat bagus bagi pariwisata kita pasca pandemi covid-19. Untuk itu saya mengajak agar kita bersatu padu untuk menjadikan Pelabuhan Umum Kalabahi menjadi Destinasi Utama bagi kapal-kapal pesiar," tandas Pirandawa.
Pirandawa mengungkapkan, Pelabuhan Umum Kalabahi sebagai pintu masuk pariwisata Kabupaten Alor terus merias dan berbenah diri. Saat ini Pelindo tengah menata pelabuhan tersebut secara bertahap dengan memperbaiki infrastruktur jalan dan halaman di pelabuhan tersebut untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung pelabuhan.
Terkait dengan kedatangan kapal pesiar tersebut, Pirandawa menambahkan, informasi yang diterimanya kapal pesiar akan kembali mengunjugi Kabupaten Alor pada bulan February tahun 2023 nanti. Untuk itu Pirandawa minta kepada semua pihak untuk melakukan persiapan dalam penyambutan yang lebih baik lagi.
Sementara itu, Manajer Cantik Tour and Travel, Christian Dami mengatakan, para turis asing yang datang ke Kabupaten Alor dengan Kapal Le Laperouse ini akan mengunjungi tiga lokasi wisata di Kabupaten Alor, yakni perkampungan tradisional Latafui, Museum 1.000 Moko, dan Pasar Tabakar Lipa Kalabahi.
"Wisatawan berdasarkan jadwal yang ada hanya 3 jam di darat, dan setelah mengunjungi lokasi wisata yang disiapkan akan kembali ke kapal, kemudian setelah itu pada pukul 21.00 WITA kapal kembali bertolak menuju Papua," ungkap Christian.
Kepala Cabang Agen PT. Sinar Samudera Selatan, Rahimin menambahkan, kapal Le Laperouse sebelum ke Alor, kapal ini bertolak dari Semarang , Karimun Jawa, Probolinggo/Tg. Tembaga, Benoa, Komodo Island, Komodo Island, dan masuk ke Kalabahi (Kabupaten Alor), kemudian selanjutnya menuju Banda Naira, Triton Bay & Aiduma (Kaimana), Agats, dan Merauke.***