Profesor Paterson Sebut virus ' Selalu Mendapat Mutasi dan Evolusi Sebagai Senjata'

- 17 Februari 2021, 09:41 WIB
Profesor Paterson
Profesor Paterson /Sky News Media Kupang Paul/

MEDIA KUPANG - Para ilmuwan telah melacak penyebaran varian Covid dan memperingatkan agar tidak mencabut penguncian terlalu cepat.

Mereka memperingatkan bahwa pelonggaran pembatasan sebelum kasus harian berada dalam  kondisi yang dapat memungkinkan versi virus yang lebih jahat yang dapat bermutasi dan menyebarkan wabah baru.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Steve Paterson, profesor genetika di Universitas Liverpool, mengatakan, "Virus tidak peduli bahwa kita ingin bertemu teman kita. Ia akan menemukan cara baru untuk menularkan atau menghindari kekebalan"kata Paterson dikutip Media Kupang dari Sky News Rabu 17 Februari 2021.

Menurutnya, untuk memberikan kesehatan masyarakat dan pengurutan genom kesempatan untuk mengetahui dimana virus bermutasi dan dimana varian baru mulai menyebar, kita benar-benar membutuhkan ruang untuk menurunkan kasus sebelum kita dapat melepaskan diri dari serangan virus ini.

"Kalau tidak, kita akan berakhir dengan kasus yang meningkat lagi, di tempat yang tidak kita inginkan."kata Paterson

Rata-rata kasus positif tujuh hari yang bergulir saat ini adalah sekitar 12.000.

Laboratorium Profesor Paterson adalah bagian dari COG-Inggris, sebuah konsorsium laboratorium yang melacak munculnya varian baru.

Dia mengatakan Joint Biosecurity Center sedang mengawasi wabah di Bristol, di mana varian Kent yang lebih dapat ditularkan telah berevolusi lagi, menambahkan mutasi yang sama yang membantu virus versi Afrika Selatan menghindari sistem kekebalan.

Sejauh ini ada lebih dari 20 kasus dan pengujian lonjakan sedang dilakukan untuk mencoba mengidentifikasi siapa pun yang terkena virus.

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x