Kitab Taurat Kuno Ditemukan di Bagasi, Usianya Capai 2.000 Tahun Lebih

- 29 Maret 2021, 21:11 WIB
Ilustrasi Taurat.
Ilustrasi Taurat. /Pixabay/hurk/

MEDIA KUPANG - Pihak Kepolisian Turki menemukan kitab Taurat kuno pada Jumat, 26 Maret 2021.

Polisi di Provinsi Samsun, bagian utara Turki tersebut, menemukan Taurat kuno yang terukir emas saat melakukan operasi keamanan.

Masih belum jelas bagaimana artefak kuno tersebut ditemukan di jalan ke daerah pesisir Turki, Samsun.

Pasalnya, semenanjung Anatolia dianggap sebagai kediaman komunitas kecil orang Yahudi, setidaknya sejak abad keempat sebelum Masehi. 

Pihak Kepolisian dilaporkan mendapatkan informasi tentang dokumen keagamaan kuno, yang diyakini berusia antara 2.000 dan 2.500 tahun.

Kemudian, mereka berhasil mendapatkan dokumen tersebut setelah menghentikan dua kendaraan tersangka, yang salah satunya membawa Taurat.

Baca Juga: Prahara Rumah Tangga Hotma Sitompul, Desiree Tarigan Sebut Rumahnya Dibatasi Tembok Permanen

Baca Juga: Curhat Thalita Latief Usai Gugat Cerai Suaminya Dennis Lyla Tak Pulang Rumah 3 Tahun

Rekaman mengenai beberapa Polisi yang menggeledah bagian bagasi salah satu kendaraan tersangka juga telah ditayangkan oleh beberapa media.2 BİN 500 YILLIK TEVRAT

Samsun'da 2000- 2500 yıllık olduğu değerlendirilen İbranice alfabe ile altın işlemeli Tevrat ele geçirildi. pic.twitter.com/FNKhAhKMZC— 24 TV (@yirmidorttv) March 27, 2021

 

Dalam rekaman tersebut, tampak seorang petugas menemukan kitab Taurat yang berisi 19 halaman, yang ditulis pada media berbahan kulit dan ditempatkan dalam kotak dekoratif.

Kitab Taurat tersebut juga terbungkus dalam kantong plastik sederhana, yang dijejalkan ke dalam kantong kain.

Terkait dengan peristiwa tersebut, Polisi telah menetapkan lima orang yang telah ditahan, sebagai tersangka.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Sputnik International, Senin, 29 Maret 2021, umur Taurat yang saat ini disita oleh pihak Kepolisian masih belum dapat dipastikan.

Pihak berwenang Turki dikenal secara aktif mengejar pelaku pasar gelap yang menjajakan artefak keagamaan.

Pada tahun lalu, Polisi juga menyita sebuah alkitab Ibrani senilai sekitar 1 juta Dolar AS atau sekitar Rp14 miliar.

Alkitab tersebut dilaporkan diselundupkan ke Turki, setelah dicuri dari museum di Aleppo, Suriah.

Kemudian pada tahun 2018, pasukan keamanan Turki di bagian barat juga menyita sebuah alkitab Ibrani senilai 2,5 juta dolar AS atau sekitar Rp36 miliar.

Para pejabat Suriah berkali-kali telah menuduh Ankara sebagai pelaku, dan negara-negara barat menolak bekerja sama dalam mengembalikan artefak curian tersebut.

Artefak curian tersebut diselundupkan ke luar negeri oleh para pejihad dan pasukan asing, selama konflik sipil yang berlangsung selama sepuluh tahun di Suriah.***

 

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah