Network
MEDIA KUPANG - Pasukan Rusia diketahui telah mendekati ibu kota Ukraina, Kyiv pada hari Jumat 25 Februari 2022. Pemerintah Ukraina pun menyebut sebagai “hari terberat” dengan masuknya tank Rusia mendekati Ibu Kota Ukraina.
Hal tersebut membuat Pemerintah Ukraina mendesak warganya untuk membuat bom Molotov demi “menetralisir penjajah.
Rusia sendiri diketahui telah memulai” Serangannya ke Ukraina dimana serangan itu dilakukan sebelum fajar, yang mana beberapa ledakan dilaporkan terjadi ibu kota saat rudal Rusia menghantam kota itu.
Baca Juga: Buntut Pembatasan Pengeras Suara Masjid, ICMI Minta Presiden Jokowi Evaluasi Kinerja Menag
“Serangan roket Rusia yang mengerikan di Kyiv,” tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kulebadi melalui Twitter, Jumat 25 Februari 2022 Seperi Media Kupang Kutip melalui nypos.com.
“Terakhir kali ibu kota kita mengalami hal seperti ini pada tahun 1941 ketika diserang oleh Nazi Jerman. Ukraina mengalahkan kejahatan itu dan akan mengalahkan yang ini.” sambun dia.
Sementara, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Kyiv "bisa saja dikepung" dalam apa yang diyakini para pejabat AS sebagai upaya berani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memasang rezimnya sendiri.
Gambar-gambar menyedihkan menunjukkan gedung-gedung terkoyak oleh serangan rudal, dengan pesawat jatuh juga di tengah jalan.
