4 Pemicu Rusia Bombardir Ukraina, Ada Yang Salah Dengan Vladimir Putin ?

- 28 Februari 2022, 01:36 WIB
Peta dugaan serangan Rusia terhadap Ukraina.* /The Sun/
Peta dugaan serangan Rusia terhadap Ukraina.* /The Sun/ /

MEDIA KUPANG - Perang antara Rusia dan Ukraina pecah setelah Rusia secara resmi mengumumkan pernyataan perang pada Kamis 24 Februari 2022.

Saat ini, perang antara dua negara tetangga itu  terus berkecamuk meski sudah ada sanksi berat dari Amerika kepada Rusia.

Perang antar dua negara ini dikuatirkan sejumlah pihak, makin melebar dan menelan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Imbas Sanksi Ekonomi yang Dijatuhkan, Kapal Kargo Rusia Dicegat Prancis

Dilansir Pikiran Rakyat, setelah berbulan-bulan menempatkan pasukan di perbatasan, Rusia akhirnya melancarkan serangan ke negara tetangganya Ukraina. Pembicaraan diplomatik yang sempat ditengahi Prancis belum menemui solusi tepat.

Rusia kemudian secara resmi menyatakan perang ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.

Tak lama setelah itu, Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri yakni Donetsk dan Luhansk.

Berikut ini 4 penyebab Rusia serang Ukraina dikutip dari Vox, Minggu, 27 Februari 2022 :

Vladimir Putin mengumumkan Rusia melancarkan serangan untuk membela orang-orang yang selama 8 tahun menderita genosida oleh rezim Ukraina.

Mantan agen KGB itu mengklaim pihaknya melakukan 'demiliterisasi dan denazifikasi' tetapi bukan pendudukan Ukraina.

Putin menuntut Ukraina segera meletakkan senjatanya atau bertanggung jawab atas pertumpahan darah.

1. Vladimir Putin ingin gulingkan Volodymyr Zelensky

Presiden Rusia berusia 69 tahun itu telah meminta militer Ukraina untuk mengambil alih negara dan menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky.

Zelensky sebelumnya mengaku dia menjadi target nomor satu Rusia kemudian keluarganya target nomor 2.

2. Rusia tak ingin Ukraina gabung NATO

Ukraina sebelumnya menunjukkan minatnya bergabung dengan aliansi NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Vladimir Putin menganggap gabungnya Ukraina ke NATO sebagai ancaman langsung ke Ukraina. Ia menganggap Ukraina dan Rusia tak terpisahkan.

3. Rusia tak ingin pembangunan infrastruktur militer di perbatasan

Vladimir Putin mengecam ekspansi NATO yang memindahkan infrastruktur militernya semakin dekat ke dekat perbatasan Rusia.

Ia juga menyebut pemimpin Barat dan NATO tidak bertanggung jawab dari tahun ke tahun.

"Saya berbicara tentang keprihatinan dan kekhawatiran terbesar kami, dan tentang ancaman mendasar yang diciptakan oleh politisi Barat yang tidak bertanggung jawab untuk Rusia secara konsisten, kasar dan tidak sopan dari tahun ke tahun," kata Putin dalam pidatonya, Kamis, 24 Februari 2022, dikutip dari Reuters.

4. Bela penutur bahasa Rusia di Ukraina

Vladimir Putin mengklaim tujuan invasi itu adalah untuk membela penutur bahasa Rusia di Ukraina, terutama dua wilayah timur yakni Donetsk dan Luhansk, yang dikuasai pemberontak pro-Moskow.

Sejumlah negara Barat kini telah menerapkan sanksi ke Rusia, mulai dari embargo ekonomi hingga melarang Putin berkunjung ke Inggris dan Amerika Serikat.

 

Ada Yang Salah Dengan Vladimir Putin

Senator Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengklaim ada sesuatu yang tidak beres dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hal itu disampaikan setelah Rusia terus melanjutkan invasi sejak Kamis, 24 Februari 2022.

"Ada sesuatu yang salah dengan Putin,” kata Rubio di Twitter-, Sabtu, 26 Februari 2022 seperti dilansir pikiran rakyat.

(Dia [Putin] selalu menjadi pembunuh, tetapi masalahnya sekarang berbeda dan signifikan. Akan menjadi kesalahan untuk menganggap Putin ini akan bereaksi dengan cara yang sama seperti 5 tahun yang lalu," katanya, dikutip dari The Independent.


Ia juga meminta Presiden Joe Biden untuk segera memberikan sanksi kepada siapa pun yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti diketahui, Rusia telah melancarkan serangan rudal dan artileri di kota-kota Ukraina termasuk di ibu kota Kiev.

Kantor berita Reuters melaporkan Kota Kiev dihantam oleh dua rudal di wilayah barat daya.

Saksi mata menyebutkan, tembakan terdengar di gedung-gedung pemerintah. Blok menara perumahan dihantam rudal dan sedikitnya 5 apartemen hancur total.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak mengklaim Rusia ingin menguasai ibu kota Kiev. Dia menambahkan bahwa Moskow ingin menghancurkan kepemimpinan yang ada.

Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko mengatakan puluhan orang terluka dalam pertempuran semalam tapi belum diketahui korban jiwa.***

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x