Bak Mimpi Buruk, Gegara Terlilit Utang Bikin 5 Negara Ini Bangkrut, Berikut Daftarnya

- 16 Maret 2022, 09:51 WIB
Ilustrasi bendera Zimbabwe
Ilustrasi bendera Zimbabwe /Pixabay/

MEDIA KUPANG - Ternyata berutang tak selamanya baik untuk keberlangsungan perekonomian suatu negara. jika salah mengelola maka akan menjadi mimpi buruk bagi negara yang berutang tersebut.

Ada beberapa negara yang bangkrut karena memiliki utang yang sangat besar. Selain Bangkrut, kelaparan di mana-mana, sampai jumlah orang miskin meningkat di negara tersebut.

Melansir kanal Youtube Want to Know ID, berikut negara yang bangkrut karena utang.

1. Zimbabwe

Zimbabwe pada tahun 2008 silam pernah terlilit utang sampai US$4,5 miliar atau setara Rp64,8 triliun.

Tingkat pengangguran Zimbabwe juga melonjak sampai 80 persen. Masyarakat di negara ini berhenti memakai bank. Bahkan, mereka juga berhenti untuk membayar pajak dan tidak memakai mata uang nasional sebagai alat transaksi jual beli

Zimbabwe juga pernah mengalami hiperinflasi. Masyarakat tidak lagi dapat menjangkau harga bahan-bahan pokok. Dengan begitu, uang seperti itu tidak berarti untuk masyarakat Zimbabwe selama harga barang terus melonjak. Mereka lebih aman untuk memilih sistem
barter. 


2. Venezuela

Venezuela merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Sebagai negara yang dianugerahi tambang besar, Venezuela juga menggantungkan pendapatannya sekitar 95 persen dari penjualan minyak. Apalagi ketika itu, harga minyak sedang tinggi. Sehingga pemerintah tidak terlalu memperhatikan sektor lainnya. 

Akan tetapi keadaan terbalik, saat harga minyak dunia turun drastis dan salah pengelolaan dari hasil penjualan minyak itu yang membebani anggaran pemerintah yang mengakibatkan defisit anggaran negara cukup tinggi. Venezuela pernah terlilit utang sebesar US$65 miliar atau setara dengan Rp931 triliun. 

3. Ekuador.

Tahun 2008 lalu, Ekuador menyatakan tidak mau membayar utang negara. Hal ini bukan karena tidak bisa membayar, tapi lantaran pemerintah ketika itu tidak ingin membayar utang dengan sengaja.

Ketika itu, pemerintah menilai utang dari hedge fund asal Amerika Serikat. Ekuador sebetulnya bisa membayar utang yang bisa mencapai US$10 miliar atau Rp144 triliun. 

Negara ini mempunyai sumber daya alam yang cukup banyak. Hanya saja pemerintah Ekuador mengatakan utang negara di masa lalu karena korupsi di pemerintahan sebelumnya. Sementara Ekuador memperoleh pinjaman sebesar US$643 juta atau Rp9,25 triliun dari IMF pada 2020. Dana itu dipakai untuk pembiayaan darurat mengatasi pandemi Covid-19. 

4. Yunani

Pada tahun 2012 lalu, Yunani pernah tidak dapat membayar utang sekitar US$138 miliar atau setara dengan Rp1.987 triliun dengan kurs Rp14.400 per dolar AS. Lalu, Yunani dikatakan menyandang status bangkrut pada 2015 lantaran utang terus meningkat sampai US$360 miliar atau setara dengan Rp5.184 triliun. Kenaikan utang ini membuat jumlah orang miskin di Yunani semakin tinggi.

Jumlah tunawisma naik sampai 40 persen pada 2015. Sementara itu, untuk pengangguran naik dari 10,6 persen tahun 2004 menjadi 26,5 persen pada tahun 2014. Kini, Yunani mulai kembali ke pasar obligasi internasional sejak tahun 2017. Negara tersebut sempat menghilang karena krisis utang. 

Tahun 2020 lalu, Yunani menerbitkan obligasi bertenor tujuh tahun, 10 tahun, dan 15 tahun. Negara ini mendapatkan dana segar sekitar 12 miliar euro. Dengan penerbitan obligasi pada tahun 2020, rasio utang Yunani diprediksi mencapai 188,6 persen dengan nilai utang 337 miliar euro, naik dari posisi tahun 2019 sebesar 331 miliar euro. 

5. Argentina

Mungkin orang awam tidak akan menyangka bahwa negara sebesar Argentina pernah mengalami kebangkrutan. Korupsi besar-besaran yang pernah terjadi di negara ini menjadi salah satu penyebab bangkrutnya Argentina. Tahun 2001, Argentina dinyatakan bangkrut karena gagal membayar utang negara sebesar US$100 miliar atau Rp1.440 triliun. 

Kemudian tingkat pengangguran juga melonjak sampai 25 persen. Diperkirakan nyaris 40 ribu orang menjadi tunawisma baru dan bertahan hidup dengan cara mengais-ngais sampah. Argentina mengajukan utang ke IMF untuk mengatasi krisis ekonomi yang pernah terjadi saat itu. Krisis terjadi karena kenaikan inflasi yang signifikan sehingga mata uangnya anjlok 40%.

Itulah beberapa negara yang sempat mengalami kebangkrutan akibat utang yang menumpuk.***

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah