Terekam Video, Ben Grant Mantan Marinir Inggris Pimpin Unit Pasukan Khusus Hancurkan Tank Rusia di Ukraina

- 31 Mei 2022, 12:42 WIB
Terekam Video, Ben Grant Mantan Marinir Inggris Pimpin Unit Pasukan Khusus Hancurkan Tank Rusia di Ukraina
Terekam Video, Ben Grant Mantan Marinir Inggris Pimpin Unit Pasukan Khusus Hancurkan Tank Rusia di Ukraina /Dailystars/

MEDIA KUPANG - Ben Grant pria mantan militer kerajaan Inggris diketahui tengah berperang di Ukraina melawan Rusia. Melalui sebuah rekaman video yang beredar, Ben terlihat bersama rekannya menembakkan peluncur roket ke tank dan menyelamatkan seorang rekan yang terluka.

Pria Inggris berusia 30 tahun, yang ibunya adalah anggota parlemen Maidstone, terlihat dalam sekelompok pejuang terlatih saat mereka menembakkan peluncur mematikan ke kendaraan militer Rusia.

Melansir laporan Dailystar, 28 Mei 2022 video mengerikan tersebut menunjukkan pasukan dalam misi 15 jam yang dilaporkan menewaskan 38 tentara musuh. Roket memicu amunisi langsung tank sebelum meledak dalam pukulan lain ke tentara Kremlin di Ukraina.

Dalam klip lain Ben yang tak kenal takut, yang bertugas selama lebih dari lima tahun di Marinir Kerajaan sebelum berangkat ke Ukraina, terdengar berteriak pada timnya: "Kita harus bergerak sekarang atau kita akan mati!"

Ayah tiga anak itu terlihat menghindari peluru Rusia saat merawat sesama pejuang dan mantan Pengawal Grenadier Dean Arthur, yang dilarikan ke rumah sakit di Kyiv tempat para dokter menyelamatkan kakinya.

Ben mengatakan kepada The Telegraph bahwa unitnya disergap saat bersiap-siap untuk mencapai target lain.


Dia menjelaskan: "Saya pikir kita pasti telah terlihat oleh drone sebelumnya dan mereka telah mengatur garis mereka ... jadi ketika kami masuk, terjadi baku tembak massal ...

"Saya takut tetapi terdorong untuk menyelesaikan tujuan terpenting saya, yang pada saat itu membuat dia dan tim saya keluar dari bahaya.

Tentara Inggris itu dilaporkan tidak memberi tahu ibunya yang politikus bahwa dia sedang menuju ke negara yang dilanda perang.


Dia menjelaskan bahwa keputusan itu adalah keputusannya sendiri setelah Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya menyarankan agar semua perjalanan ke Ukraina - meskipun Menteri Luar Negeri Liz Truss memberikan dukungannya kepada mereka yang berjuang "untuk demokrasi".

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Dailystar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x