Pria Ini Nekat Gugat Seorang Wanita karena Hanya Dianggap Teman Saja

- 5 Februari 2023, 11:04 WIB
Ilustrasi Palu Hakim
Ilustrasi Palu Hakim /

Kawshigan menggandakan ancamannya, mengatakan bahwa dia bisa menyerah pada tuntutannya untuk memperdalam hubungan mereka atau menderita kekacauan pada kehidupan pribadi dan profesionalnya.

Di tengah negosiasi kedua belah pihak, konselor Kawshigan mengintervensi dan meminta Tan untuk mengambil bagian dalam sesi terapi kliennya.

Wanita itu setuju, berpikir bahwa konseling akan membantu Kawshigan menerima keputusannya untuk tidak menjalin hubungan romantis dengannya. Dia salah.

Setelah satu setengah tahun menjalani terapi, Tan memutuskan untuk berhenti menemani Kawshigan, karena dia menganggap usaha yang sia-sia.

Kawshingan tidak menerimanya dengan baik. Pria itu mulai melecehkan Tan dengan pesan dan panggilan telepon, dan dia tidak punya pilihan selain mulai memproses pelecehan terhadapnya pada bulan April 2022.

Pada pertengahan Mei, dia menghentikan semua komunikasi dengan Kawshingan.

Pada tanggal 7 Juli tahun lalu, Kawshigan mengajukan tuntutan Pengadilan Tinggi terhadap Tan, mengklaim bahwa karena kelalaian dan komentar tertentu di pihaknya, ia menderita trauma emosional.

Sebulan kemudian, Kawshigan mengajukan tuntutan pengadilan, menuduh pelanggaran perjanjian untuk memperbaiki hubungan mereka, apa pun artinya.

Seorang Hakim Singapura tidak menanggapi kasusnya, dengan alasan bahwa itu merupakan penyalahgunaan proses pengadilan.

Namun, kasus Pengadilan Tinggi, di mana Kawshigan meminta kompensasi, ditetapkan untuk sidang pra-sidang pada 9 Februari.***

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Depok pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x