Rencana Impor Beras Ditunda, Politisi PDIP Sebut Harga Gabah Bakal Naik

- 27 Maret 2021, 20:19 WIB
Petani memanen padi di areal persawahan Kelurahan Kaligangsa, Tegal, Jawa Tengah, Senin (22/3/2021). Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tegal dan Himpunan Pengusaha Nadliyin (HPN) Tegal menolak pemerintah untuk melakukan impor beras karena akan berdampak pada turunnya harga panen saat ini dari biasanya Rp20 juta menjadi Rp15 juta per hektar. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.
Petani memanen padi di areal persawahan Kelurahan Kaligangsa, Tegal, Jawa Tengah, Senin (22/3/2021). Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tegal dan Himpunan Pengusaha Nadliyin (HPN) Tegal menolak pemerintah untuk melakukan impor beras karena akan berdampak pada turunnya harga panen saat ini dari biasanya Rp20 juta menjadi Rp15 juta per hektar. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa. /Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO

 

MEDIA KUPANG.COM - Presiden Jokowi buka suara terkait polemik wacana pemerintah mengimpor beras 1 juta ton.

Padahal di gudang bulog dilaporkan terjadi penumpukan beras.

Baru-baru ini, Anggota Komisi IV DPR Sunarna menyebut bahwa dirinya yakini penundaan rencana impor beras 1 juta ton oleh pemerintah akan mendongkrak harga gabah.

Seperti diketahui, usai wacana impor beras 1 juta ton mencuat, harga gabah di tingkat petani mendadak anjlok. Padahal, sebentar lagi masa panen raya.

"Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa rencana impor beras ditunda sampai bulan Juni," katanya di Purwokerto, Sabtu, 27 maret 2021.

Sunarna mengakui bahwa Komisi IV DPR RI khususnya Fraksi PDI Perjuangan menolak rencana impor beras 1 juta ton.

Baca Juga: Setahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Segera Buka Pariwisata untuk Turis Asing

Hal tersebut karena saat panen raya seperti sekarang, petani di seluruh Indonesia dapat menghasilkan sekitar 14,6 juta ton gabah.

Ia juga mengungkapkan, tidak perlu untuk dilakukan impor beras 1 juta ton, jika 14,6 juta ton gabah tersebut setara dengan 9,2 juta ton hingga 9,4 juta ton beras.

Halaman:

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah