“Dulu kenapa belum diajukan, karena saya baru tau kenapa tidak di ajukan. Karena satu, merupakan identitas budaya, dari satu atau lebih komunitas budaya ini sudah tercukupi, pengusulan dilakukan oleh komunitas ketiga memiliki satu orang maestro yang masih aktif, ada Bang Haji (Rhoma Irama), nah ini yang mungkin waktu itu belum terlewati, sudah diwariskan lebih dari satu generasi atau minimal berusia 50 tahun”
Diskusi tersebut turut dihadiri oleh Raja Dangdut Rhoma Irama, dimana dalam diskusi itu ia menjelaskan terkait asal usul dangdut.
“Dangdut sebenarnya cikal bakal dari Delhi orkes melayu itu banyak influence dari india. Nah dari sana kemudia saya melakukan revolusi, oleh karena itu saya bisa bertanggung jawab, saya siap memberikan argumen bahwa dangdut Is Indonesia, karena saya merasa betul saya merevolusi orkes malayu menjadi dangdut, sehingga menjadi genre yang baru” kata Raja Dangdut Rhoma Irama
Sandi mengungkapkan bahwa musik dangdut mempunyai potensi dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang mengantungkan penghidupannya di sektor ekonomi kreatif, termasuk dangdut” di tulis Sandi.
Ia mengungkapkan bahwa lapangan kerja pada industri musik dangdut tak hanya merujuk pada pasar pecinta dangdut, namun pada kegiatan yang terhubung dalam usaha pertunjukan terkait.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak kepada masyarakat agar bersama-sama mendukung dangdut bisa segera menjadi warisan budaya UNESCO.
“Yuk masyarakat Indonesia kita sama-sama dukung agar Dangdut bisa segera ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda UNESCO” ditulis dalam Instagram @sandiuno.***