Network
Selanjutnya, jelas IPTU. Jeanne, dirinya mencoba mengumpulkan data yang ada, dan hasilnya untuk Kecamatan ABAD ditemukan sebanyak 294 anak yang mengalami stunting. Ini belum ditambah dengan dua kecamatan lainnya, yakni ABAD Selatan dan Mataru yang merupakan wilayah kerja Polsek yang dipimpinnya itu.
Dengan data yang ada itu, ungkap IPTU. Jeanne, dirinya mencoba memulai dengan program stunting untuk anak-anak yang mengalami stunting di wilayah Moru atau disekitar Mapolsek ABAD. Program penangganan stunting yang dilakukan pihaknya ini dengan mangasuh sebanyak 20 anak stunting yang dimulai sejak bulan april 2022.
"Jadi kita mulai bulan april dengan menangani 20 orang anak stunting. Setiap harinya dari hari Senin sampai Jumat, orang tua mereka antar anak-anak ini datang ke Mapolsek. Disini kita siapkan makanan tambahan, antara lain kacang hijau, sayuran, puding dan minum susu. Menu ini kita ganti-ganti," tandas IPTU. Jeanne.
Selama penangganan dari bulan april, ujar IPTU. Jeanne, perkembangannya ada perubahan berat badan maupun penambahan tinggi badan anak, meski naiknya sedikit.
"Ada satu anak yang mendapat perhatian serius, karena kondisinya dibilang sudah gizi buruk. Bahkan awalnya anak tidak bisa jalan, namun belakangan ini sudah ada perubahan," tambah IPTU. Jeanne.
Ditanya tentang anggaran dalam kegiatan penangganan stunting yang dilakukan pihaknya, IPTU. Jeanne mengatakan, dananya dari kocek pribadi dirinya bersama urungan dana dari semua anggotanya di Polsek.
"Kita sisihkan dari gaji untuk membantu anak-anak kita yang merupakan generasi bangsa dan daerah ini," ujar IPTU. Jeanne
Disinggung tentang bantuan, IPTU. Jeanne menandaskan, untuk bantuan pernah dapat dari Gubernur Viktor Laiskodat ketika berkunjung ke wilayah tersebut, juga dari Kantor UPT Samsat Provinsi NTT wilayah Kabupaten Alor.***
