Network
Ruang Kelas MTs Bana-Alor Terancam Ambruk, Belum Ada Penangganan Pasca Bencana Seroja
MEDIA KUPANG- Bencana seroja yang terjadi pada awal tahun 2021 lalu di Provinsi NTT, khususnya di Kabupaten Alor meninggalkan ceritera yang pilu.
Bencana berupa angin kencang, hujan deras yang menimbulkan banjir bandang, dan tingginya gelombang laut ini, selain menelan korban jiwa dan merusakkan pemukiman dan lahan pertanian masyarakat, juga menghancurkan infrastruktur dan sarana-prasarana umum, termasuk bangunan sekolah.
Musibah yang terjadi ini langsung mendapat perhatian Pemerintah Pusat dengan kembali membangun pemukiman masyarakat dan sarana-prasarana atau fasilitas umum, termasuk pembangunan fasilitas sekolah yang terdampak bencana tersebut.
Namun di satu sisi, ada juga fasilitas sekolah yang rusak akibat dampak dari bencana seroja tersebut belum mendapat perhatian. Hal ini bisa ditemui di desa Bana, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor.
Di desa ini ruangan kelas di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Islam Banawiyah nyaris ambruk akibat hantaman gelombang tinggi, dampak dari bencana atau badai seroja yang terjadi pada awal tahun 2021 lalu.
Ganasnya gelombang laut di wilayah tersebut menerjang dan menerobos kemudian menghantam fondasi bangunan ruang kelas hingga mengakibatkan fondasi rusak, dan ruang kelas yang ada terancam ambruk atau rubuh. Kondisi bangunan ruang kelas saat ini telah menggantung.
Apabila dibiarkan atau belum ada penangganan, maka ruang kelas yang ada cepat atau lambat akan ambruk atau rubuh.
Kondisi kerusakan ruang kelas sekolah tersebut disampaikan Kepala Desa Bana, Muhamad Abdullah dan Sekretaris Desa, Laskar kepada MEDIA KUPANG di Kalabahi melalui sambungan telepon, pada Sabtu pagi 23 September 2022.
