Ruang Kelas MTs Bana-Alor Terancam Ambruk, Belum Ada Penangganan Pasca Bencana Seroja

Abdullah dan Laskar menjelaskan, masalah utama yang terjadi sehingga gelombang bisa terobos sampai ke bangunan sekolah, karena tembok penahan abrasi di pantai tersebut telah rusak sebelumnya.

Sehingga ketika gelombang tinggi saat bencana seroja, ungkap Laskar, semakin menghancurkan tembok penahan yang ada, dan imbasnya gelombang kuat menerobos hingga ke bangunan sekolah yang jaraknya sekitar 20 meter dari bibir pantai.

Kondisi kerusakan ruang kelas MTs yang terjadi itu, jelas Laskar, maka murid di sekolah itu tidak dapat menggunakan ruang kelas yang ada untuk menjalankan kegiatan belajar-mengajar (KBM). KBM untuk siswa dilaksanakan dibangunan darurat yang dibangun pihak sekolah.

"Di sekolah itu ada 3 ruang kelas untuk KBM siswa. Satu ruang kelas yang terancam rubuh akibat fondasinya jebol dan telah menimbulkan rongga pasca hantaman gelombang. Kondisi ini terjadi sejak badai seroja awal tahun 2021 lalu. Kerusakan ini belum mendapat perhatian, sehingga dikuatirkan jika belum ada penangganan maka ruang kelas tersebut bisa ambruk, dan bisa saja kalau terjadi gelombang maka dapat merusakkan fondasi ruang kelas yang lain," tandas Laskar.

Tembok penahan yang rusak hingga gelombang menerobos merusakan fondasi ruang kelas MTs di Bana

Menurut Laskar, kerusakan ruang kelas sekolah itu telah dilaporkan kepada pihak yang berwenang, namun belum mendapat respon yang pasti guna dilakukan penangganan.

Laskar berharap, Pemerintah dapat secepatnya menanggapi kerusakan fondasi ruang kelas yang ada agar kegiatan KBM di sekolah tersebut dapat lancar dan kembali normal.

"Kami harap selain perbaikan fondasi dan bangunan ruang kelas, juga masalah penting yang menjadi prioritas adalah membangun tembok penahan abrasi yang telah rubuh. Tembok penahan ini penting untuk melindungi bangunan sekolah dan pemukiman masyarakat," tandas Laskar.***