Sementara itu Kepala Desa Lewalu, Ruslan Panawa yang hadir dalam kegiatan itu mengungkapkan, kerajinan atau usaha gerabah di Kabupaten Alor ini pusatnya ada di desa Ampera dan Lewalu. Kerajinan rakyat ini sudah ada sejak nenek moyang mereka.
Gerabah yang dibuat warga, jelas Ruslan, untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, baik untuk kebutuhan makan-minum hingga membiayai anak untuk sekolah hingga Perguruan Tinggi dan urusan lainnya.
"Gerabah yang dibuat warga bermacam-macam dan berbagai ukuran, ada asbak, pot bunga, Periuk, wajan, cangkir, kumbang air, dan lainnya. Harganya bervariasi dari yang kecil Rp25 ribu hingga ratusan ribu rupiah," terang Ruslan.
Untuk pasarnya, Ruslan melanjutkan, selain dijual di Kabupaten Alor, juga pemasarannya Hinga ke wilayah Kabupaten Lembata dan Flores Timur.
Untuk mendukung usaha masyarakat di desa, ujar Ruslan,untuk tahun ini pihaknya memberikan dukungan dengan dana desa.
"Pada kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih kepada Dinas Kebudayaan Kabupaten Alor yang menggelar kegiatan. Kami berharap upaya pelestarian kerajinan rakyat ini terus ditingkatkan, dan mungkin dengan kegiatan seperti dapat membantu mempromosikan kerajinan gerabah Kabupaten Alor," tandas Ruslan.***