Aliran Agama Baru Sudah Ada di NTT : Mentuhankan Isteri

11 Agustus 2022, 11:04 WIB
Lambang aliran gereja Tuhan yang maha kuasa /AS Rabasa /YouTube Pujaan Hati

MEDIA KUPANG - Dewasa ini banyak muncul aliran baru dari berbagai komunitas. Bahkan setiap orang berlomba-lomba mendirikan sebuah komunitas yang kemudian dijadikan aliran baru.

Secara global, aliran baru sering muncul dan lebih banyak ada di daratan China dan Amerika Latin. Hal ini sudah terjadi beberapa dekade terakhir.

Tanpa disadari, Indonesia pun sudah dimasuki oleh aliran baru, termasuk di Nusa Tenggara Timur, NTT. 

Baca Juga: Disita Beberapa Barang Bukti di Rumah Mertua Ferdy Sambo

Seperti yang terjadi belakangan ini, publik digegerkan dengan munculnya kepercayaan baru di NTT.

Dilansir dari Victory News   https://www.victorynews.id/humaniora/pr-3314107669/gawat-di-manggarai-ada-aliran-kepercayaan-yang-tuhankan-istrinya,  Aliran kepercayaan baru yang muncul ini bernama Gereja Tuhan Yang Mahakuasa.

Diketahui juga, bahwa kepercayaan baruini datang dari China dengan sebutan kilat dari timur.

Aliran kepercayaan baru ini berkembang melalui media sosial dan sudah merambah ke pelbagai daerah termasuk Manggarai dan Manggarai Barat.

Dalam keterangan yang diberikan oleh Kepala KesbangPol Provinsi NTT Yohanes Oktovinus, aliran kepercayaan baru ini menganggap istri sebagai Tuhan atau men-tuhan-kan istrinya.

"Di Manggarai ada kepercayaan Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa. Itu menyebar dari China sana. Dari satu keluarga suami istri begitu, yang men-tuhankan istrinya," ujar Oktovinus kepada awak media, usai Rapat Pembentukan Tim Pengawas Aliran Kepercayaan (Pakem) di Aula Kejati NTTsebagaimana dilansir Victorynews, pada Rabu 10 Agustus 2022.

Baca Juga: Kepala SMAN Oenopu Diduga Lakukan Pungli, Bernadus Leki Bilang Begini

Oktovinus menambahkan, sang istri dianggap sebagai pengganti Tuhan Yesus yang turun kedua kali di dunia.

Menanggapi adanya aliran kepercayaan baru yang dianggap menyimpang tersebut, Oktovinus mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten bersama kepolisian setempat sudah melakukan pendekatan dengan keluarga tersebut dan mengambil semua buku-buku kepercayaannya tersebut.

Oktovinus juga berharap agar masyarakat tidak mudah tergiur untuk masuk ke dalam kepercayaan yang melenceng.***

Editor: AS Rabasa

Sumber: Victory News

Tags

Terkini

Terpopuler