Astaga, Ternyata Ada Calon Taruna Akpol Titipan Dari Luar NTT Mengisi Kuota Untuk NTT : Ini Kata Ansy Lema

29 Agustus 2022, 18:14 WIB
Anggota DPR RI Ansy Lema /Facebook Ansy Lema /

MEDIA KUPANG - Penerimaan Calon Taruna (Catat) Akademi Kepolisian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saban tahun selalu tidak adil.

Setiap tahun hampir nihil Catar putra asli NTT yang lolos. Anehnya, malah yang diloloskan adalah Catar titipan dari luar NTT.

Melihat fenomena tersebut, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema  yang akrab disapa Ansy Lema mempertanyakan representasi (keterwakilan) putra-putri daerah dari Provinsi NTT dalam rekrutmen Calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) 2022.

Baca Juga: Penyanyi Resky Febian Laporkan Ayah Tirinya Ke Polisi

Politisi muda asal NTT ini mengaku menerima aspirasi masyarakat tentang tidak adanya putra-putri asli daerah NTT dalam daftar enam Calon Taruna Akpol yang dinyatakan lulus seleksi penerimaan tahun 2022.

“Dalam reses, kami menerima aspirasi masyarakat perihal enam Catar Akpol yang lolos seleksi dari NTT bukan putra berdarah NTT. Konon kabarnya, enam Catar Akpol tersebut titipan dari luar daerah, bukan berasal dari NTT. Lalu di mana keterwakilan putra daerah NTT dalam rekrutmen Akpol tahun 2022? Seharusnya seleksi Akpol di NTT memberikan prioritas kepada putra-putri daerah dari NTT untuk lulus,” ungkap Ansy Lema di Jakarta, belum lama ini.

Ansy Lema menyoroti Catar Akpol tahun 2022 yang dinyatakan lolos oleh tim seleksi dari Kepolisian Daerah (Polda) NTT. Keenam Catar tersebut, yakni Naufal Fathur Haryadi, Arjuna Tri Prasetyo, Muhammad Akbar, Hartoyo Muhammad Dani Febrian, Sunan Emirza Nuur Sudar Kirana dan William Farrell Manurung.

“Artinya tidak ada putra-putri daerah yang lolos dalam seleksi Akpol tahun 2022. Untuk apa diseleksi di NTT jika tidak ada keterwakilan daerah. Logikanya, karena dilakukan di NTT maka harus memberikan kesempatan dan prioritas lebih luas kepada putra putri daerah NTT. Saya yakin anak-anak NTT memiliki standar kualitas untuk bisa lulus,” tegas anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.

Baca Juga: Akhirnya Pihak Ferdy Sambo Banding Setelah Pemecatan Tidak Dengan Hormat

Menurut Ansy Lema, seleksi Akpol harus memperhatikan prinsip keadilan dan representasi wilayah. Akpol sebagai wadah candradimuka pembentukan calon pemimpin Polri dan bangsa harus memberikan kesempatan yang sama kepada putra NTT untuk turut berpartisipasi. Karena NTT memiliki putra-putri daerah berkualitas baik yang layak masuk Akpol.

“Saya tidak yakin putra-putri daerah dari NTT tidak layak masuk Akpol. Buktinya, NTT memiliki lulusan Akpol yang berprestasi dan mampu mengemban jabatan tinggi di Polri. Misalnya Irjen Polisi (Purn) Yakobus Jacki Ully, Irjen Polisi Herry Rudolf Nahak (Kasespim Lemdiklat Polri), Irjen Polisi Johanis Asadoma (Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri), dan lain-lain. Bahkan, Jenderal Herry Nahak adalah lulusan terbaik Akpol angkatan 1990 sehingga dianugerahi Adhi Makayasa,” kata Ansy.

Menurut Ansy Lema, berdasarkan prinsip Indonesiasentris dan kenusantaraan, Polri harus memberikan kuota khusus kepada putra-putri daerah NTT dalam seleksi Akpol, dan kuota itu harus diisi anak-anak NTT.

Baca Juga: RUU Sisdiknas Bawa Berita Baik bagi Guru

Pemberlakuan kuota dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada generasi muda NTT untuk terlihat membangun bangsa sebagai perwira Polri.

“Kapan akan lahir calon pemimpin-pemimpin Polri dari NTT, jika kuota untuk NTT malah diisi Catar dari luar NTT? Maka, kuota khusus untuk NTT harus diisi putra NTT. Buat sosialisasi dan undang anak-anak muda berkualitas dari NTT untuk ikut seleksi Akpol. Saya yakin dan optimis anak-anak muda NTT dapat berprestasi di Polri setelah menjalani pelatihan dan pendidikan di Akpol,” tambah Ansy.

Akhirnya, Ansy berharap rekrutmen Bintara Taruna Akpol dan Calon Siswa Bintara di kepolisian harus berdasarkan merit sistem yang mengandalkan prinsip transparansi, kualifikasi, dan kompetensi.

Untuk menjalankan pelayanan prima sesuai visi PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, dan Berkeadilan) saat ini, Polri membutuhkan SDM muda yang berkapasitas, profesional, dan berkarakter unggul.***

Editor: AS Rabasa

Tags

Terkini

Terpopuler