Wartawan di Perbatasan RI-RDTL Prioritas Pertama Terima Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

- 4 Februari 2021, 13:39 WIB
Ketua Pena Batas RI-RDTL, Stefanus Dile Payong saat divaksin covid-19 pada Kamis 4 Februari 2021
Ketua Pena Batas RI-RDTL, Stefanus Dile Payong saat divaksin covid-19 pada Kamis 4 Februari 2021 /Royan B/Media kupang

 

MEDIA KUPANG - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai secara massal pada tanggal 13 Januari 2021 lalu.

Langkah vaksinasi ini sebagai upaya pemerintah mengendalikan ekskalasi kasus covid-19 di Indonesia yang telah mewabah sejak akhir tahun 2019.

Presiden Jokowi adalah orang pertama yang mendapatkan vaksin ini. Bersamaan dengan itu, pejabat publik yang menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin covid-19 ini. 

Selain pejabat publik, tenaga kesehatan dan juga TNI serta Polri sebagai petugas pelayanan publik juga menjadi prioritas sasaran vaksin. Sedangkan wartawan yang masuk kelompok rentan karena tugas di lapangan dan selalu berinteraksi dengan banyak orang, tidak menjadi prioritas.

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di wilayah perbatasan negara RI-RDTL yakni Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Di wilayah ini, vaksinasi covid-19 perdana baru dilakukan pada Kamis tanggal 4 Februari 2021 bertempat di Rumah Sakit Tentara (Rumkitban) Atambua.

Ada 10 pejabat publik yang menjadi prioritas pertama sasaran vaksinasi covid-19. Dan dalam 10 pejabat itu, ada perwakilan wartawan.

Unsur wartawan ini diwakili Ketua Persatuan Jurnalis Belu Perbatasan (Pena Batas) RI-RDTL, Stefanus Dile Payong. Sedangkan 9 pejabat lainnya adalah Bupati Belu, Willy Lay serta sejumlah pimpinan OPD lainnya.

Stefanus kepada media ini menyampaikan kepada pemerintah setempat yang telah memberi prioritas pertama kepada wartawan di Rai Belu.

Halaman:

Editor: Royan B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x