Kubu Moeldoko Daftarkan Hasil KLB ke Kemenkumham, Demokrat: Makin Aneh-aneh Saja

- 11 Maret 2021, 07:43 WIB
Darmizal menyebut calon Ketua Umum Partai Demokrat lain saat KLB selain Moeldoko yang berbeda dengan AHY yang terpilih secara aklamasi.*
Darmizal menyebut calon Ketua Umum Partai Demokrat lain saat KLB selain Moeldoko yang berbeda dengan AHY yang terpilih secara aklamasi.* /Kolase dari Instagram.com/@agusyudhoyono/@dr_moeldoko

MEDIA KUPANG - Klaim kubu Moeldoko atas Partai Demokrat pasca menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) beberapa waktu lalu mendapatkan respon dari Herzaky Mahendra Putra.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat ini menyebutkan pihaknya saat ini hanya bisa menertawakan kubu Moeldoko yang mengklaim telah mendaftarkan hasil KLB di Deli Serdang ke Kementrian Hukum dan HAM.

Apalagi ketika kubu Moeldoko berpegang teguh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat tahun 2005. Sementara AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 telah didaftarkan ke Kemenkumham dan bahkan telah mendapatkan surat keputusan dari Menkumham, Yasonna Laoly.

Herzaky mengklaim, Partai Demokrat gerbong AHY telah tercatat dalam lembar negara.

"Kami hanya bisa tertawa saja, gitu. AD/ART sudah dirubah berapa kali sudah disahkan oleh Kemenkumham ya tapi ujuk-ujuk mau kembali ke 2005 ini ketahuan orang above the law di atas hukum. AD/ART kami sudah disahkan. dengan SK Menhukam di bulan Mei 2020. dan sudah tercatat di lembar Negara," kata Herzaky Mahendra Putra di DPP Partai Demokrat, Rabu, 10 Maret 2021 dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

"Ini kan aturan yang mengikat. Menjadi pertanyaan besar kok mereka mempertanyakan ini. Mereka tidak patuh, berarti mereka tidak patuh, sama apa? sama Negara. Bukan hanya sama kami," tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Tawarkan Pulau Biak ke Elon Musk untuk Landasan SpaceX, Warga Papua Murka

Baca Juga: Anak Duduk dengan Posisi Kaki W dapat Sebabkan Ganguan Pinggul, Simak Cara Mengatasinya

Lebih lanjut, Herzaky menyebutkan, kubu Moeldoko banyak melakukan tindakan yang manipulatif, bahkan intimidatif.

Halaman:

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah