MEDIA KUPANG - Prahara yang terjadi di internal Partai Demokrat membuat Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Prof. Salim Haji Said ikut memberikan pandangannya.
Menurut pengamatan Prof. Salim Said, ada beberapa hal menarik dari polemik yang terjadi di Partai Demokrat, salah satunya adalah pernyataan Mantan Panglima Gatot Nurmantyo.
"Dalam keterangan Gatot Nurmantyo, dia mengatakan yang dihubungi untuk mengkudeta Partai Demokrat awalnya dia. Gatot menolak dengan alasan moral. Alasannya bagus,” kata Prof. Salim Said dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.
Menurut Prof. Salim Said, penolakan ajakan untuk mengkudeta Partai Demokrat dengan alasan moral merupakan hal bagus.
“Kemudian muncul Moeldoko. Jadi dugaan saya yang mula mula didekati itu Gatot Nurmantyo, (setelah menolak) mereka mencari figur lain dapatlah Pak Moeldoko,” ucapnya.
Lebih lanjut Prof. Salim Said pun sempat melakukan upaya penyelidikan dan menghubungi orang-orang (yang memilih Moeldoko) itu.
Baca Juga: Pengamat Politik Soroti Pemerintah Soal Polemik Partai Demokrat: 'Berisiko Tinggi'
Baca Juga: Angka Kematian Akibat COVID-19 di Brazil Terburuk Sejak Mulai Pandemi
“Jawaban mereka itu yang melakukan kudeta pertama itu adalah Pak SBY. Terhadap orang Demokrat dan menjadikan anaknya ketua partai. Ada persoalan di sini,” tuturnya.