Bocah di Belu Alami Pendarahan usai Diperiksa Dokter

- 19 April 2021, 20:20 WIB
Kondisi pendarahan di telinga Gameliel
Kondisi pendarahan di telinga Gameliel /Media Kupang Marselino/

MEDIA KUPANG - Nasib tak beruntung dialami Gameliel (3), seorang bocah laki - laki di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ( NTT ). Niat ingin berobat akibat adanya gangguan ditelinganya malah berakhir dengan kondisi yang semakin parah.

Gameliel mengalami pendarahan di telinganya usai dilakukan pemeriksaan medis oleh dua orang perawat dan seorang dokter yang bekerja di RSUD Atambua.

Peristiwa yang menimpa bocah laki-laki pasangan Yusmel Y. Pobas (40) dan Feronika (33), warga Kelurahan Fatukbot ,
Kecamatan Atambua Selatan ini terjadi saat bocah laki - laki ini dibawa oleh kedua orangtuanya ke RSUD Atambua pada
Kamis 15 April 2021 sekitar pukul 21.30 Wib untuk memeriksa keluhan sakit yang dialami anaknya di kedua telinganya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Serahkan 3.000 Paket Sembako Bagi Korban Badai Seroja Di Alor

Setibanya di Rumah Sakit RSUD Atambua anaknya pun kemudian diperiksa oleh dua orang perawat dan salah seorang dokter yang bertugas pada saat itu dengan menggunakan sebuah alat yang disenter ke telinga anaknya.kemudian setelah diperiksa dokter pun memberikan resep obat untuk dibeli oleh kedua orang tuanya.

"Pertama dua orang perawat datang senter dulu di anak pun telinga pakai mereka punya alat itu, memang anak ini menangis waktu itu kemudian dokter datang bilang kenapa ini anak menangis malam - malam ini, jadi habis itu dokter ini yang periksa.Waktu dokter periksa di dia punya telinga kiri karena sakit anak ini merontak dan saya lihat dokter waktu itu tekan agak keras juga pakai mereka punya alat itu." kata Yusmel ayah dari bocah Gamaliel kepada Media Kupang.com Senin 19 April 2021.

Baca Juga: Viral, Seorang Perawat Dianiaya Orang Tua Pasien dalam Ruang Rawat

Selang beberapa saat kemudian lanjut Yusmel keluar darah dari telingah bagian kiri anaknya tersebut. alih-alih bukannya memberikan penjelasan terkait adanya pendarahan ditelinga anaknya, malah dokter mengatakan bahwa alat yang digunakan adalah karet dan tidak mungkin melukai anaknya.
hal inilah yang membuat dirinya dan istrinya marah.

"Sebagai orangtua wajar dalam situasi seperti itu saya marah dengan pelayanan perawat ini, bukannya mereka beri pejelasan kenapa sampai terjadi pendarahan di telingah anak saya malah mereka bilang alat itu dari karet dan tidak mungkin membuat telinga anak saya berdarah."tandas Yusmel.

Tak ingin memperpanjang perdebatan Yusmel pun kemudian memilih untuk pergi dari RSUD tersebut.

Baca Juga: PSI Belu Beri Bantuan Sembako bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Motamaro

Atas kejadian ini sendiri membuat anaknya trauma dan juga ditambah hasil pemeriksaan ke RST Atambua, telinga anaknya saat ini semakin parah karena darah yang keluar dari telinga anaknya tersebut telah menggumpal didalam.
Ia pun berharap agar pihak RSUD Atambua bertanggung jawab dengan apa yang telah dialami anaknya tersebut.

"Sementara anak saya ada dirumah saja dia trauma dan sering mengeluh sakit terus di telingah bagian kiri.Kami pernah bawah ke RS Tentara dokter yang lihat bilang ini darah yang ada ditelinga saya punya anak sudah menggumpal dan harus pakai cairan khusus untuk bisa hancurkan gumpalan itu"sebut Yusmel dengan wajah penuh kesedihan.

Sementara itu,terhadap peristiwa ini, Direktur RSUD Atambua dr. Bathseba E. Corputty saat dikonfirmasi Senin 19 April 2021 mengatakan sempat mendengar kejadian ini, penyebabnya sebut dia, anak tersebut tidak bisa tenang saat diperiksa oleh dokter. Namun untuk lebih jelas ia meminta wartawan agar menghubungi Kabid Pelayanan RSUD Atambua.

" Bisa kontak pak Kabid saja, tapi yang saya dengar anaknya tidak bisa tenang" katanya melalui pesan Whatsapp.

Sementara Kabid Pelayanan RSUD Atambua hingga berita ini diterbitkan belum berhasil dikonfirmasi.***

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah