“Kita yang penting bersatu, jangan lihat partai mana. Semua partai adalah anak Indonesia, semua partai punya tanggung jawab pada masyarakat,” ujar Prabowo.
Sebagai organisasi keagamaan, kata dia, Persis memiliki peran untuk merawat kerukunan antar umat beragama.
“Semua ormas mari jaga dan kalau bersaing, mari kita bersaing dengan baik, seperti saya dulu bersaing dengan Pak Jokowi,” katanya.
Prabowo kemudian mencontohkan bagaimana persaingan antara dia dengan Jokowi pada Pilpres 2018.
“Walaupun kita bersaing, akhirnya kita rangkulan, masih ketawa, dan masih senyum. Ini benar saya keliling dunia sebagai Menhan, saya ketemu tokoh, mereka bingung kok Anda bisa gabung,” ucapnya.
Baca Juga: Jabatan Baru AKP Rita Yuliana di Kepolisian
Dalam hal persaingan, Prabowo menjelaskan semua bisa menerapkan caranya masing-masing untuk menjadi pemenang.
Namun setelah itu harus kembali bersama untuk kepentingan masyarakat Indonesia.
“Kita bersaing keras di awal, tapi pas di ujung, kepentingan rakyat, kepentingan bangsa. Tidak mungkin ada kemakmuran tanpa ada perdamaian. Enggak penting nomor satu, nomor dua. Kalau ada yang sah, ya kita harus dukung. Ini jadi contoh seperti ini,” katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Muktamar Persis XVI, KH Haris Muslim, mengatakan muktamar ini sempat dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19 dan akhirnya ini bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka.