Surga Tersembunyi di Kampung Congkar, Kabupaten Manggarai Timur

- 27 September 2022, 08:19 WIB
Panorama Alam Congkar
Panorama Alam Congkar /AS Rabasa /

MEDIA KUPANG - Kabupaten Manggarai Timur, NTT tahun ini masuk dalam kategori anugerah surga tersembunyi. 

Lokasi dengan panorama yang masuk nominasi adalah Nanga Lok, dengan hamparan laut, pantai dan sabana serta bebukitan yang apik dan indah.

Anda harus tahu, Kabupaten Manggarai Timur sebenarnya menyimpan kekayaan alam dengan potensi wisata yang luar biasa.

Baca Juga: 11 Jenderal dan 30 Perwira Tinggi Polri yang Dimutasi

Manggarai Timur merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Flores, Provinsi NTT, dengan sejumlah destinasi wisata yang belum banyak diketahui orang.

Salah satunya Congkar dengan keindahan alam yang menakjubkan, masih terlihat asli dan alamiah.

Alam Congkar yang cantik ini memang sangat memanjakan mata meski lokasinya cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Manggarai Timur.

Alam yang hijau, langit bersih, udara yang sejuk menjadi kekhasan Congkar. Paling tidak itulah hal yang dapat dinikmati dan dijamin betah berlama-lama menikmati ketenangan alam Congkar.

Baca Juga: Kehebatan Presiden Jokowi Diakui Prabowo Subianto

Dataran sabana yang hijau membentang luas, rumah-rumah berjajar rapih sepanjang jalan dan kampung yang dikelilingi oleh hijaunya perbukitan. Bisa dibilang alam yang indah ini ternyata ada di tempat tersembunyi.

Selain pemandangan yang indah, Congkar juga terkenal sebagai daerah yang sangat toleran antar umat beragama, karena di Congkar juga ada umat muslim. Seperti kita ketahui, penyebaran umat Islam di Flores mayoritas di wilayah pesisir.

Selain dihuni gadis-gadis berparas cantik, keunikan lainnya di Desa Compang Congkar ini juga ada seperti sarung tenun hasil karya masyarakat asli di sana, namanya Punca Titi.

Bagi para traveler, jangan sungkan untuk berkunjung ke Congkar.  Namun perlu diingat, tak ada penginapan berkelas atau hotel di Congkar, tetapi masyarakat di sana selalu siap menyambut kedatangan Anda.

Baca Juga: Oknum TNI Bobol ATM dan Ditangkap Polisi

Setiap pengunjung bebas memilih, mau nginap di rumah siapa saja karena masyarakat Congkar sangat santun dan ramah.

Satu minggu yang lalu, saya dan beberapa teman mengikuti kegiatan di Congkar. Perjalanan kami menggunakan kendaraan roda dua. Kami start dari Borong tepat pukul 15:30 Wita sampai di sana tepat pukul 18.10 Wita.

Kami ke sana sementara dengan hujan dan jalannya sangat basah. Dalam perjalanan, kami disuguhkan jalan berkelok-kelok mulai dari Gurung Liwut Kecamatan Borong, lalu melintasi hutan Banggarangga sambil mendengar kicauan nan merdu dari burung-burung di hutan itu.

Juga terpana dengan tanaman kopi mulai dari Tangkul sampai Colol yang telah merambah pasar dunia.

Perjalanan ini menjadi hal yang sangat istimewa bagi kami, meskipun harus lalui jalan yang berlumpur tanah liat dan puluhan lubang di tengah jalan.

Namun, tidak apa. Kelelahan kami terbayar dengan pemandangan alam yang sungguh menyejukkan mata dan tidak bikin bosan.

Baca Juga: Ini Provinsi Paling Tak Bahagia Versi BPS Republik Indonesia

Hamparan padang Lok Pahar yang hijau begitu luas sepanjang mata memandang sehingga menyisakan kenangan manis dan cerita tentang kecantikannya.

Sampai di Congkar, kami pun disambut ceria oleh orang-orang di sana, kami di suguhkan kopi ala congkar. Kami mulai bercerita tentang keindahan dan keunikan yang ada di sana.

Untuk berkunjung ke sana, membutuhkan waktu sekitar 4-6 Jam dari kota Ruteng, Ibu Kota Manggarai dan kurang lebih 3-5 Jam dari Borong, Ibu Kota Manggarai Timur, dan pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. ***

 

 

 

 

 

Editor: AS Rabasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x