Lahan Tidur di Batas Negara, Alor "Disulap" TNI Menjadi Lumbung Pangan

10 Januari 2021, 12:12 WIB
Anggota Kodim 1622 Alor Mengolah Lahan Tidur Menjadi Kebun Sayur /

MEDIA KUPANG - Sebut kata Tentara, maka dalam benak orang bahwa tugasnya adalah mengamankan negara atas ancaman terhadap kedaulatan bangsa, sehingga seorang Tentara lebih berhubungan dengan senjata. Pikiran ini memang tidak salah, karena memang tugas pokok dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) demikian.

Namun dibalik dari itu kalau mencermati dari arti yang lebih luas maka ada tugas tambahan TNI terhadap berbagai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara ini, terutama kemanunggalan TNI bersama masyarakat, dengan slogan "Masyarakat Kuat, TNI Kuat, Negara Aman".

Untuk menjadikan masyarakat yang kuat, TNI melaksanakan sejumlah terobosan programnya di tempat seorang anggota prajurit bertugas.

Sudah tidak asing lagi kalau kita mendengar kegiatan TMD (Tentara Masuk Desa). TNI bersama masyarakat membuka jalan baru berkilo-kilo meter untuk masyarakat guna membangun akses infrastruktur dasar untuk membuka keterisolasian wilayah.

Program lainnya yang kita dengar, ada prajurit yang menjadi guru di sekolah tempat ia bertugas terutama di sekolah-sekolah yang kekurangan guru di wilayah pedalaman, ada juga TNI bedah rumah bagi masyarakat yang kurang mampu, dan program karitatif lainnya yang membantu masyarakat.

Salah satu bukti nyata dari gambaran umum bhakti sosial TNI kepada masyarakat tersebut dapat ditemukan di Kabupaten Alor, Provinsi NTT yang berada di wilayah batas negara RI-RDTL (Republik Demokrat Timor Leste).

TNI di Alor dibawah Pimpinan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1622 Alor, Letkol. Supyan Munawar, S.Ag melakukan berbagai terobosan kegiatan dalam mendukung program pemerintah daerah dan nasional.

Selain TMD yang merupakan agenda tetap, sejumlah kegiatan positif yang mendapat apresiasi masyarakat digelarnya, mulai dari bedah rumah tidak layak huni, anggotanya terlibat bersama masyarakat untuk berbagai kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan, dan kepedulian TNI dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat yang saat ini tengah gencar dilaksanakan.

Untuk program ketahanan pangan ini, bukan hanya sekedar ceritera atau diatas kertas saja, namun sebagian orang di Bumi Nusa Kenari (Julukan bagi Kabupaten Alor) telah merasakan "jerih-lelah atau keringat" dari para prajurit bangsa yang dibertugas di batas negeri ini.

Program ketahanan pangan ini digalakkan sejak 2 tahun lalu, pasukan berseragam loreng ini bersama masyarakat "menghidupkan" lahan produktif yang masih tidur, seperti yang ditemukan di kawasan persawahan di Wilayah Lantoka, Kecamatan Alor Timur.

Bukan saja di Lantoka, disejumlah tempat yang lahannya tidak digarap masyarakat, TNI datang mengajak masyarakat sama-sama memegang cangkul membalik tanah untuk ditanami padi, jagung dan sayur-mayur untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Kegiatan TMD Di Alor

Berkaitan dengan kegiatan pertanian yang digalakkan TNI Kodim 1622 Alor tersebut, Dandim Supyan Munawar yang diwawancarai pada awal tahun 2021 di Kalabahi (Ibukota Kabupaten Alor) menjelaskan, giatnya Tentara dalam usaha pertanian tersebut merupakan program dari Mabes TNI, yakni Pendampingan Ketahanan Pangan yang disinergikan dengan Program Pemerintah Daerah Kabupaten Alor, yaitu Alor Kenyang, Alor Sehat, Alor Pintar.

Menurut Munawar, tujuan dari program tersebut untuk memotivasi masyarakat guna memperkuat ketahanan pangan keluarga dengan memanfaatkan lahan pertanian potensial yang tidak digarap alias lahan tidur.

"Hasilnya selain untuk komsumsi, bisa dijadikan nilai ekonomi. Untuk kegiatan ini kita juga dorong orang-orang muda untuk beraksi di sawah atau di kebun, karena dengan semakin banyak kita mengolah tanah, maka pikiran kita semakin baik, apalagi mengerjakan sesuatu yang menghasilkan," ungkap Munawar yang telah bertugas di Alor kurang-lebih 2 tahun berjalan.

Munawar mengatakan, dirinya cukup berbangga, karena usaha pertanian bersama masyarakat ini telah membuahkan hasil, seperti pengolahan sawah di Lantoka yang langsung dipimpin Babinsa disana, Dominggos Araujo, dan sejumlah lahan lainnya yang ditanami jagung diwilayah lainnya yang langsung digerakkan anggota yang bertugas di sana.

Hasil kerja nyata lainnya TNI yang membuat dirinya puas, kata Munawar, adalah pengolahan lahan tidur yang saat ini telah menghijau dengan berbagai tanaman sayur-mayur, seperti kangkung, sawi, paria, terong, kacang panjang, tomat, lombok, bawang, dan sayuran lainnya.

Hasil olahan tanaman sayur ini telah dipanen berulangkali, dan telah menghasilkan baik untuk komsumsi maupun bisnis.

"Lahan ini berada diwilayah kota yang selama ini lahan tidur. Saya mengajak anggota saya untuk menggarap dan tanam sayur-mayur. Eh ternyata hasilnya menggembirakan. Setiap hari anggota bersama keluarganya masing-masing siram bergantian pagi dan sore hari.

Hasilnya mereka panen untuk komsumsi, juga mereka jual kepada masyarakat dan papalele," jelas Munawar sambil mengatakan sejak tanaman itu mulai di panen, saban hari papalele ada di kebun tersebut.

Munawar mengatakan, dirinya tidak berharap mendapatkan apa-apa dari hasil olahan yang ada, namun dirinya memiliki kepuasaan tersendiri ketika melihat tanaman yang ada telah ada hasilnya.

"Hal yang lebih menggembirakan, karena setelah usaha pertanian itu nyata, akhirnya menjadi pemantik atau motivasi bagi yang lain untuk mulai berusaha dengan menggarap lahan tidur menjadi usaha pertanian yang baik," tambah Munawar sembari mengungkapkan dirinya masih memiliki cita-cita untuk mengembangkan usaha ternak ayam di daerah tersebut guna memenuhi kebutuhan masyarakat.***

Editor: Okto Manehat

Tags

Terkini

Terpopuler